EKONOMI
2 Ribu Hektar Lahan Tidur di Gerogak Disulap Jadi Pertanian Tebu
Foto : Kadis Pertanian, Perkebunan dan Holtikura Provinsi Bali IB Wisnuardhana.
[socialpoll id=”2499781″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Lahan tidur di Gerokgak Buleleng yang tidak dipergunakan secara baik oleh masyarakat sekitar akan disulap jadi pertanian tebu. Karena itu, untuk memajukan pertanian di Gerokgak, Kadis Pertanian, Perkebunan dan Holtikura Provinsi Bali IB Wisnuardhana, membuat pengembangan pertanian tebu dengan menarget lahan seluas 2 ribu hektar. Dimana dalam pengelolaanya pertanian tebu gula melibatkan 434 petani tebu dengan menggarap lahan seluas 1.200 hektar yang dikelola oleh satu kecamatan terdiri dari 7 desa 7 kelompok tani.
“Sedangankan lagi 800 hektar dikelola oleh PT Asem Bagus. Tentu ini merupakan program yang sangat bagus sekali, sebab tanah di Gerogak banyak yang masih lahan kering yang difungsikan hanya musim hujan saja, berupa jagung kacang,” paparnya saat ditemui di Denpasar, Senin (7/5/2018).
Wisnuardhana menambahkan, untuk pembiayaan dan pembibitan sendiri didapatkan dari Kementrian Pertanian melalui Dirjen Pertanian serta disiapkan pembiayaan land clearing (pembersihan lahan), dan pupuk beserta alat-alat pendukung perkebunan. Sedangkan pembibitan dan teknologi sendiri disiapkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PN) 11 Jawa Timur. Serta dalam pengelolaan pihaknya bekerjasama dengan PT Asem Bagus, dan itu semua sudah ada MoUnya dimana pengelolaan teknologi tanam dari PT PN 11 dan hasil panennya dibeli oleh PT Asem Bagus.
“Dalam pengelolaan pembibitan dan biaya sudah terjalin dalam MoU, dimana pengelolaan teknologi tanam dari PT PN 11 dan hasil panennya dibeli oleh PT Asem Bagus,” ucapnya. Pihaknya mengakui saat ini sudah melakukan panen perdana dan juga sudah membuat koperasi tebu, jadi petani yang sudah direkrut mendapat jaminan kesejahteraan para petani tebu. “Artinya para petani tidak perlu khawatir akan harga dari tebu pada saat dipanen nanti sebab PT Asem Bagus juga sudah melakukan MoU sebagai bukti keseriusan terhadap para petani tebu di Gerokgak,” imbuhnya.
Dalam pengelolaan tanam tebu pihaknya dalam pengelolaan tanam ada 2 perioede yang pertama sedang berlangsung pengelolaan tanam 400 hektar, yang kedua pengelolaan tanam dilakukan pada musim hujan seluas 800 hektar dan bisa dipanen setahun kemudian di tahun depan. Jadi apabila produktifitasnya bisa mencapai 100 ton perhektarnya, jelas sangat menguntungkan petani dan ini juga bisa menambah pendapatan para petani tebu di Gerokgak, pasalnya panen tebu ini secara rutin bisa didapatkan oleh petani serta untuk pasarnyapun sudah disiapkan. “Artinya para petani fokus pada pengelolaan tanam dan panen saja untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus, serta kami juga sudah memberikan asuransi sebagai jaminan keseriusan kita terhadap petani tebu,” tutupnya. tra/ama
You must be logged in to post a comment Login