DAERAH
23 Tahun Bumi Pogogul “Buol Rlipu Koponuku”
Buol — Di usia 23 tahun, Kabupaten Buol ibarat seorang gadis remaja menuju dewasa. Diusia ini dalam segala hal disebut-sebut sebagai usia produktif dengan semangat keremajaan yang masih menyala-nyala sekaligus menarik dalam pandangan mata.
Berikut Catatan Singkat Jarrakpossulteng.com
Di usia remaja, seorang gadis banyak lirik mata oleh semua kaum, apalagi jika remaja yang dimaksud terbilang gadis “Pingitan” yang tentunya banyak rasa penasaran ingin menjamahnya. Kira- kira seperti itulah kabupaten Buol di usia remaja yang cantik jelita.
Daerah dalam sebuah lagu “Buol Rlipu Koponuku” (artinya Buol Kampung Kesayanganku) sebagai ungkapan mendalam untuk makna rasa sayang dan cinta bagi bumi POGOGUL dalam konteks “Sosio-Kultural” bahkan historis yang panjang bagi rakyatnya sebelum mekar dari daerah induk Kabupaten Tolitoli. Dahulu disebut Kabupaten Buol Tolitoli (disingkat Butol).
Predikat Bumi-tanah POGOGUL sebagai daerah otonomi ketika disahkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999. Semangat rakyat Buol dari Desa Lakuan Buol hingga Desa Umu bersatu dalam antusias mereka ingin membangun dan memajukan daerah ini seperti kabupaten lain diatas semangat otonomi daerah. Konon sebutan POGOGUL diambil dari nama Gunung tertinggi di Kabupaten Buol yang oleh sebagian orang memiliki sejarah dan cerita-cerita mistik di kalangan tertentu.
Bupati Buol Pertama, Ir Abdul Karim Mbow telah meletakan dasar batu pertama kemana arah Buol akan dibawa dengan mengonsolidasi berbagai potensi sumberdaya alam dan manusia bagi daerah seusia “bayi” kala itu.
Dilanjutkan bupati berikutnya Drs A. Karim Hanggi dengan dimulakannya pembangunan infrastruktur, jalan, gedung dan sebagainya dengan anggaran masih terbatas untuk membangun sebuah daerah meski tertatih-tatih.
Kemudian dilanjutkan lagi bupati berikutnya Amran Batalipu SE.MM. Ditangan Amran Batalipu, geliat pembangunan Buol nampak bergelora dengan berbagai gebrakan, mulai jalan, drainase, gedung pemerintahan, infrastruktur pertanian-perkebunan, bantuan-bantuan fisik dan stimulan untuk petani, peternak dan sebagainya.
Bahkan Amran Batalipu, Buol-lah salah satu daerah yang menggratiskan pelayanan pendidikan dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA. Siswa-siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pun dibekali dengan beasiswa agar tidak dibebani biaya pendidikan di tempat siswa tersebut menimba ilmu. Masih cukup banyak lagi gebrakan yang diterobos Amran Batalipu kala memimpin Buol periode 2007-2012.
Terlepas siapa yang pernah menakhodai “Buol Rlipu Koponuku” sebelumnya dan ke depan, daerah ini menyimpan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, baik yang dibawah tanah maupun yang diatas. Dibawah tanah terkandung berbagai jenis bebatuan mineral seperti emas, tembaga, biji besi dan lain- lain. Diatas tanah, Buol terkenal.dengan penghasilan terbesar dari perkebunan kelapa sawit, dan berbagai jenis palawija.
Pj.Bupati Buol, Drs.M.Muchlis, MM., sedikit mengurai bahwa Buol merupakan daerah perkebunan yang melimpah. Primadonanya perkebunan sawit jika ditinjau dari topografi dan konjuntur tanahnya.
“Penanaman oleh rakyat yang mesti terus didorong ke rakyat dengan konsep yang berbeda plasma yang selama ini terikat oleh konsep perusahaan. Jika perlu konsep plasma yang jika tidak menguntungkan rakyat perlu ditinjau kembali,” cetus Muchlis kala bincang-bincang dengan sejumlah awak media di salah satu kafe di Palu.
Mantan Plt.Bupati Donggala ini sedikit mengurai bahwa di Buol masih banyak yang harus dibenahi karena terbilang tertinggal jika dibanding daerah lain. Mulai masalah pendidikan, kesehatan, stunting, pertanian, pendapatan daerah dan lain-lain.
“Makanya dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk sama-sama membangun Buol yang kita sayangi,” kata Muchlis dengan senyum sumbringah sembari disambut ucapan “Selamat Bertugas di Kabupaten Buol” oleh sejumlah tokoh dan awak media yang turut ngopi bareng dengan pejabat luwess, santai dan gaul tersebut seraya menyelip bahwa kedatangannya di bumi POGOGUL adalah untuk mengantar roda pemerintahan hingga Pemilu 2024 yang mengatarkan hingga pemilu 2024 yang diharapkan berjalan lancar,aman,tertib dan kondusif.
Penutup kata,diusia remaja menganjak dewasa sebagai kampung kesayangan,kita semua berharap bumi pogogul semakin cerah ditangan dingin”muchlis dan dua tahun ke depan,semoga Allah meridoi,insya Allah.*(KDI)
You must be logged in to post a comment Login