DAERAH
Antisipasi Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Kuningan Gelar Rapat Kajian Risiko Bencana

KUNINGAN, JarrakPos.Com – Dalam upaya kesiapsiagaan bencana di wilayah Kabupaten Kuningan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Kuningan, menggelar Rapat Pendahuluan Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB), Selasa (11/6/2024).
Rapat yang berlangsung di Aula Wisma Permata-Kuningan ini, dihadiri Sekretaris Daerah Kab. Kuningan, sejumlah Kepala SKPD dan Camat, Kepala BPS, Kepala Perhutani, Kepala BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Kepala Balai TNGC, serta narasumber dari Universitas Padjadjaran Bandung.
Hadir pula, perwakilan civitas akademik dari universitas di Kabupaten Kuningan, para kepala desa dan pengusaha.
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP., mengemukakan, rapat penyusunan KRB merupakan langkah awal dalam kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Kuningan. Untuk itu Ibe (red_sapaan akrab Kalak BPBD) menyoroti pentingnya penyusunan KRB.
“Rapat ini dilaksanakan dengan harapan dapat memetakan kebencanaan di Kabupaten Kuningan,” ungkap Ibe.
Selanjutnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Dr. H. Dian Racmat Yanuar, M.Si., yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesadaran akan potensi bencana yang tinggi di wilayah tersebut. Dengan kondisi topografi yang berbukit, Kabupaten Kuningan rentan terhadap berbagai bencana alam.
Sekda Dian juga menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat akan pengetahuan kebencanaan sebagai salah satu faktor risiko bencana yang signifikan. Sebagai langkah preventif, penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) menjadi suatu kebutuhan untuk menentukan tingkat risiko bencana melalui analisis potensi bahaya dan tingkat kerentanan yang dapat membahayakan aset-aset penghidupan.
“Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) bukan hanya sekadar langkah administratif, melainkan landasan konseptual dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana. Dengan mengidentifikasi besarnya risiko bencana di suatu daerah, upaya mitigasi dan adaptasi dapat dilakukan secara lebih terarah dan terfokus, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh bencana dapat diminimalkan,” ujar Dian.
Dikatakan Sekda Dian, rapat ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai stakeholder dalam menyusun strategi mitigasi dan adaptasi bencana yang efektif.
“Dengan demikian, Rapat Kajian Risiko Bencana (KRB) ini menandai langkah awal dalam upaya menyusun dokumen kebencananaan secara bersama-sama untuk menjaga keselamatan masyarakat Kabupaten Kuningan dari ancaman bencana,” pungkas Dian. (Agh@n)
You must be logged in to post a comment Login