Bogor Raya
Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Apresiasi Langkah Pj.Bupati Bogor Beserta Jajaran Dalam Menyelesaikan Sejumlah Persoalan Di Kab.Bogor
Hadir pada kegiatan tersebut, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, jajaran kepala perangkat daerah, Camat, Lurah, dan perwakilan Kepala Desa di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menyampaikan dirinya mengapresiasi ketegasan Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu dalam melakukan langkah-langkah menyelesaikan sejumlah persoalan di Kabupaten Bogor salah satunya adalah penataan PKL di kawasan Puncak.
“Jangan ragu untuk menegakkan aturan, kami selalu mendukung tindakan Pak Bupati dalam menegakkan aturan,” ujar Bey Machmudin.
Bey menambahkan, salah satunya ada satu kawasan yang dibangun oleh BUMD Provinsi Jawa Barat, kalau memang menyalahi aturan silahkan ditindak dengan tegas. Ia tidak mau ini menjadi masalah di kemudian hari, maka silahkan jangan ragu-ragu menindak jika melanggar aturan.
“Permasalahan kemacetan di Puncak sudah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan keberanian Pj. Bupati kini mulai terurai. Soal bantuan penerangan jalan umum akan saya koordinasikan jajaran dinas terkait untuk menindaklanjuti,” kata Bey.
Bey melanjutkan, kemudian permasalahan di Parung Panjang, ia memahami bahwa permasalahan di sana sangat kompleks, namun saya melihat di era Pj. Bupati Bogor saat ini sudah mulai terurai. Berikutnya Ia juga mengapresiasi program orang tua asuh stunting sebagai langkah terobosan percepat penurunan angka stunting.
“Dengan program tersebut saya yakin angka stunting di Kabupaten Bogor akan turun, saya juga minta Kepala Dinas Kesehatan untuk mengadopsi program tersebut di kabupaten/kota se-Jawa Barat sebagai upaya kita kepada masyarakat,” tandas Bey Machmudin.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Pj. Gubernur Jawa Barat bersama jajarannya yang memberikan semangat, nutrisi, menambah energi kami dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Bogor.
“Kami melaporkan beberapa hal strategis, pertama adalah kondisi makro ekonomi Kabupaten Bogor dan aksi prevalensi kasus stunting. Kami juga sudah melaporkan tentang kesiapan Pemerintah Kabupaten Bogor melaksanakan Pilkada pada 27 November mendatang. Kami juga melaporkan tentang kondisi terkini dari kegiatan penataan optimalisasi pemanfaatan Rest Area Gunung Mas,” terang Asmawa.
Asmawa menerangkan, terkait penataan kawasan Puncak, kami memohon dukungan, fasilitasi dari pemerintah provinsi kepada pemerintah pusat untuk penyiapan sarana penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang jalur Puncak. Kemudian pembangunan jalur pedestrian, taman, serta tanggul penahan manakala terjadi longsor. Bahkan kalau perlu dilebarkan lagi jalan yang ada di kawasan Puncak sehingga kemacetan bisa kita minimalisir.
“Hal lain yang kami laporkan adalah penanganan permasalahan di Parung Panjang, karena ini menjadi tugas pertama dari Pak Gubernur pada saat saya dilantik. Sampai saat ini, alhamdulillah kemacetan sudah mulai landai, truk tambang tidak lagi parkir sembarangan. Sudah menggunakan kantung parkir yang dibangun oleh Pemkab Bogor, bekerja sama dengan PTPN dan didukung Bank BJB Cabang Cibinong,” trang Asmawa.
Asmawa mengungkapkan, kemudian permohonan dukungan untuk pengoperasian TPPAS Lulut Nambo yang ada di Kecamatan Klapanunggal. Karena hari ini Kabupaten Bogor dikategorikan dalam kondisi darurat sampah. Sampah produk rumah tangga tidak dapat dikelola secara keseluruhan, ditambah masuk lagi sampah ilegal dari daerah lain.
“Alhamdulillah mendapat respon positif Gubernur Jawa Barat, hari ini juga beliau memberikan beberapa arahan kepada kami untuk segera kami tindak lanjuti. Di antaranya segera membuat surat hari permohonan dukungan terkait langkah-langkah penanganan darurat sampah. Karena Pemerintah Kabupaten Bogor tidak bisa menangani sendiri, harus ada dukungan dari pemerintah provinsi termasuk dukungan dari pemerintah pusat,” ungkap Asmawa Tosepu.//wins
You must be logged in to post a comment Login