EKONOMI
Momentum HUT ke-34 LPD Bali, Kembangkan Ekonomi dan Kewirausahaan Desa Pakraman
[socialpoll id=”2522805″]
Gianyar, JARRAKPOS.com – Puncak peringatan HUT ke-34 LPD Bali yang dipusatkan di Balai Budaya Gianyar, Minggu (25/11) berlangsung semarak. Ribuan warga tumpah ruah begitu antusias mengikuti jalan sehat yang digelar pagi hari dan disediakan berbagai hadiah serta doorprize menarik. Puncak HUT juga dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Sekda Pemerintah Kabupaten Gianyar, Ketua BKS LPD Provinsi Bali Drs. Nyoman Cendikiawan, S.H.,M.Si., bersama Ketua BKS LPD Kabupaten/Kota se-Bali, Kepala LP LPD Bali Nyoman Arnaya, Ketua LPD se-Bali, serta ribuan karyawan LPD se- Bali dan masyarakat umum.
Puncak HUT ke-34 LPD ini diharapkan dapat semakin mendekatkan pengelola LPD dengan masyarakat dalam meningkatkan persatuan dan kebersamaan. “Kami apresiasi dukungan semua pihak yang bersama-sama mendukung dan menguatkan LPD jadi tumpuan pengembangan ekonomi di desa pakraman dan meningkatkan pengusaha muda,” ujar Cendikiawan. Ketua Panitia HUT ke-34 LPD Bali Wayan Artana menambahkan rangkaian acara sudah berlangsung satu bulan penuh dengan konsep persatuan dan kebersamaan. Pada acara puncak ini, selain jalan sehat digelar juga pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, penyerahan hadiah berbagai lomba-lomba hingga pengundian hadiah.
Baca juga :
Dalam kesempatan ini diserahkan juga dana pemberdayaan dari BKS LPD Provinsi Bali kepada BKS LPD Kabupaten/Kota se-Bali sebagai bagian program penguatan kelembagaan. Diserahkan juga bantuan dari BKS LPD Bali berupa 34 komputer kepada LPD di Gianyar. Sebelumnya juga digelar berbagai kegiatan seperti persembahyangan bersama, kunjungan ke panti asuhan dan lainnya. “Kami juga apresiasi antusiasme warga dan seluruh karyawan LPD dalam menyukseskan acara HUT ke-34 LPD Bali ini,” pungkas Artana yang juga Ketua BKS LPD Kabupaten Gianyar ini.
Dengan peringatan HUT ke-34 ini diharapkan juga persatuan dan kebersamaan LPD se-Bali makin kuat untuk menopang penguatan ekonomi di desa adat. Sebab 20 persen laba LPD diserahkan kembali ke masyarakat untuk dana pembangunan dan 5 persen untuk dana sosial. Terlebih juga menginjak usia yang semakin matang, LPD di Bali terus bertumbuh baik dari sisi jumlah aset. Begitu juga kepercayaan masyarakat untuk mengakses berbagai layanan lembaga keuangan yang berbasis di desa adat ini terus meningkat. “Kepercayaan masyarakat pada LPD cukup tinggi dan terus meningkat. Sebab manfaatnya bisa dirasakan langsung. Kalau tidak bagus tidak mungkin LPD bisa bertahan hingga 34 tahun,” kata imbuh Cendikiawan.
Baca juga :
Women Leading Change, Angkat Potensi Pengusaha Perempuan Bali Pimpin Perubahan
Tingginya kepercayaan masyarakat pada LPD dibuktikan dengan moncernya kinerja LPD dari tahun ke tahun dilihat dari peningkatan aset yang signifikan. Hingga Oktober 2018 tercatat total seluruh aset LPD sebesar Rp 21,5 triliun dari total 1.433 LPD se-Bali yang berasal dari 1.485 desa adat. Namun memang masih ada sebanyak 52 desa adat yang belum membentuk LPD. Angka penyaluran kredit ke masyarakat juga cukup menggembirakan. Pinjaman ke masyarakat berupa kredit usaha yang telah disalurkan LPD sebanyak Rp 14,4 triliun untuk mendorong wirausaha muda di pedesaan.
Secara khusus Cendikiawan juga mengapresiasi pertumbuhan LPD di Gianyar yang mencapai 18 persen. Aset LPD di Gianyar juga terus bertambah yang kini totalnya Rp 4,5 triliun, hampir 20 persen dari total aset LPD se-Bali dan terbesar kedua setelah Badung. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login