NEWS
Tanggapan PJ. Wali Kota Cirebon Dan Masyarakat Atas Insiden Kericuhan Di Debat Kandidat Wali Kota Cirebon.
CIREBON, JARRAKPOS.COM – Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyayangkan insiden kericuhan yang terjadi selama debat kandidat Wali Kota Cirebon dan Wakil Wali Kota Cirebon di Hotel Prima pada 20 November 2024.
Ia menekankan bahwa masalah teknis, seperti mikrofon yang mati, seharusnya dapat dicegah melalui persiapan yang lebih matang
Agus berharap kejadian tersebut tidak mengganggu proses demokrasi dan meminta semua pihak untuk menjaga ketertiban serta profesionalisme dalam acara-acara publik mendatang.
Ia juga menegaskan pentingnya transparansi dan keadilan dalam pemilihan umum, sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa di rugikan.
” Saya menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam melaksanakan tahapan pilkada, sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa di rugikan.
Hal kericuhan di akui oleh Ketua KPU Kota Cirebon Mardeko saat di wawancarai oleh banyak Media yang meliput Debat.
Mardeko mengatakan, kericuhan tersebut di picu oleh adanya mikrofon yang mati , sehingga pada saat sesi kedua jawaban Paslon No. Urut 01 tidak terdengar.
Suasana Sontak memanas saat pendukung Paslon Protes yang menyebabkan debat terhenti sementara.
Pendukungnya merasa dirugikan dan mengklaim bahwa ini adalah sabotase untuk mendiskreditkan calon mereka.
Akibat insiden tersebut, KPU akhirnya memutuskan untuk mengulang sesi pertanyaan yang terganggu.
Reaksi masyarakat terhadap kericuhan di debat kandidat Wali Kota Cirebon bervariasi.
Banyak warga merasa kecewa dan menyayangkan insiden tersebut, menganggapnya sebagai indikasi kurang profesionalnya penyelenggara, khususnya Ketua KPU dan Event Organizer.
Hal senada di sampaikan oleh Heru Mardianto Warga Kota Cirebon. Menurut Heru KPU Kota Cirebon terlihat kurang profesional dalam memilih Event Organizer dan dalam melakukan pengamanan debat, sehingga menimbulkan hal yang seharusnya tidak terjadi.
Atas kejadian tersebut Heru berharap Ketua KPU harus bertanggung jawab dan di evaluasi, jangan sampai kejadian serupa juga terjadi di momen pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan pada 27 November 2024 mendatang yang bisa menimbulkan kerawanan di tengah-tengah warga.
” Evaluasi sangat penting sebagai pembelajaran politik, agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali, ” ujar Heru.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai langkah hukum yang diambil terkait insiden matinya mikrofon saat debat kandidat Wali Kota Cirebon.
You must be logged in to post a comment Login