EKONOMI
Produktifitas Tumbuh, APLog Bali Target Layanan Naik 30 Persen di Tahun 2019
Denpasar, JARRAKPOS.com – Tutup buku 2018 PT. Angkasa Pura Logistik (APLog) Cabang Bali mencatat terjadi pertumbuhan layanan terhadap penanganan kargo dan pos. Kendati pencapaian belum menembus target, namun dari sisi produktifitas mengalami growth atau pertumbuhan yang sangat baik, sehingga siap menghadapi target tahun 2019 bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya sekitar 30 persen. “Dari pertumbuhan cukup baik, karena dari sisi lini usaha Angkasa Pura Logistik itu terbagi dari segmen usaha yakni cargo handling, forwarder, regulated agent, pergudangan atau werehousing, jasa penitipan barang, louding dok, TPS transshipment serta wrapping atau pembungkus koper,” jelas Kepala APLog Cabang Bali, Dewa Putu Sudarma saat ditemui, Jumat (4/1/2019).
Pertumbuhan menakjubkan terjadi sebesar 17 persen dari regulated agent dan terminal kargo naik sebesar 2 persen atau 355 ton. Sementara dari logistik total baggage solutions tumbuh 65 persen. Hadirnya kargo transshipment yang mulai dilakukan di bulan Agustus 2018 atau selama empat bulan sudah berhasil melayani sekitar dua juta ton. Capaian atau growth tahun 2018 ini diharapkan mampu melampaui ketinggalan-ketinggalan di tahun-tahun sebelumnya. Pihaknya bersama jajaran berkomitmen untuk membuktikan diri kepada induk perusahaan yakni Angkasa Pura I, melalui peningkatan inovasi dan kreatifitas serta meningkatkan kerjasama dengan mitra usaha dan stake holder yang ada. “Kami akan masuk dari jalur kargo transitmen dan dari reguleted agent,” harap Sudarma.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2019/01/03/setor-rp800-miliar-badung-pemegang-saham-tertinggi-bpd-bali/
Adanya penerbangan pariwisata dari Cina, Australia dan Singapura diharapkan ikut memacu mengisi perut kapal yang kosong sebagai penunpang kargo dan pos. Sehingga kualitas layanan transitmen harus terus ditingkatkan dan dari sisi pelayanan dan tarif didorong lebih murah dari negara lain dengan pelayanan yang sepadan. Tentunya upaya ini mendukung Nawacita dari Presiden Jokowi, salah satunya dalam upaya meningkatkan nilai ekpor barang kargo Indonesia khususnya Bali. Sejalan dengan itu pula direncanakan akan didukung pengembangan terminal kargo transitmen yang sebelumnya seluas 900 m2 menjadi 2.000 m2 yang sudah ditinjau oleh beberapa stake hokder. “Yang cukup membanggakan saat ini yakni yang sudah berjalan dari Cina ke Australia, dari Bombay ke Australia, bahkan sebaliknya. Pengiriman daging pun rata-rata hingga 5 ton dari Aurtralia ke Cina transitnya di Bali,” papar pria asal Tabanan itu.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap penanganan kargo dan pos, PT. Angkasa Pura Logistik juga telah menjalin kerjasama dengan PT. Gapura Angkasa sebagai anak perusahaan dari Garuda. Berlaku untuk maskapai Garuda Indonesia dan Citilink, sebagai bentuk sinergi BUMN dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan bisnis logistik. Sebagai daerah tujuan pariwisata dengan banyak agenda dan pertemuan kelas dunia (MICE) pelayanan kargo dan pos menjadi hal mendasar dalam memberikan layanan. Untuk itu pihaknya juga menyiapkan pelayanan gudang termasuk pengemasan barang. Guna menjadi perusahaan yang kompetitif Angkasa Pura Logistik juga dituntut terus memenuhi kepuasan penunpang mengenai pelayanan kargo yang bersifat dinamis. Sebagai bagian dari komitmen PT. Angkasa Pura I (persero) sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis Bandara di Indonesia. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login