NEWS
Biarpet Kok Terus-Terusan, Ketua LSM JARRAK Bali : Ganti Pejabat PLN di Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Tak tahan dengan pemadaman bergilir yang hingga kini masih berlangsung di Bali, sejumlah warga yang menjadi pelanggan listrik PLN hanya bisa mengeluh. Salah satunya Made Kristina (38), ibu rumah tangga, yang terusik dengan pemadaman bergilir hingga berjam-jam. “Kalau tak becus, bubarkan saja PLN itu. Biar masyarakat saja yang mengelola perusahaannya,” ujarnya kesal. Menanggapi hal itu, Ketua BPW LSM JARRAK Bali, I Made Rai Sukarya meminta pemerintah Jokowi segera mengevaluasi kembali kinerja Perusahaan Listrik Negara di daerah. Bahkan, pentolan LSM anti korupsi ini mendorong managemen, terutama pejabat PLN di Bali segera diganti. “Kalau tidak becus mengurus kepentingan pelanggan ganti saja managemennya. Ganti Pejabat PLN di Bali, katanya pelayanan berstandar kelas dunia,” sentilnya saat dihubungi, Jumat (11/1/2019).
Selain itu ditegaskan, hingga kini janji PLN untuk tidak lagi memadamkan listrik bergilir tak kunjung dipenuhi selama bertahun-tahun. Padahal pasokan daya disebut-sebut sudah surplus listrik, seperti yang digembar-gemborkan PLN Distribusi Bali sebelumnya. Nyatanya sampai sekarang pemadaman listrik bergilir yang terjadi terus menerus, juga tak bisa ditangani dengan maksimal. “Kalau seperti ini terus, kita akan melakukan class action untuk PLN Bali, karena kita juga banya menerima laporan keluhan tersebut. Humas PLN Bali jangan hanya bisa minta maaf, jika listrik tidak normal lagi. Eh, ternyata sampai sekarang juga masih saja pemadaman bergilir. Ingat ini Bali daerah pariwisata, jangan sampai kita malu,” tandasnya.
Baca juga :
Untuk itu, ia mendesak pemerintah khususnya Gubernur Bali dan Ketua DPRD Bali segera memanggil para pejabat PLN untuk meminta pertanggunjawaban atas kelistrikan di Bali. Dikatakan, jangan sampai gara-gara Jawa Bali Crossing ditolak rakyat Bali, sengaja kondisi ini diciptakan untuk meresahkan pelanggan PLN di Bali. “Jangan-jangan ini gara-gara rencana itu (Jawa Bali Crossing, red) ditolak pelanggan yang jadi sasarannya. Kan sebelumnya sudah menyatakan surplus. Kalau itu ditolak, kan masih banyak alternatif lain. Mereka digaji negara kan tujuannya itu. Tanggungjawab dong dan jangan korbankan pelanggan. Jadi kita minta Dirut PLN segera evaluasi pejabat di Bali. LSM JARRAK pusat di Jakarta akan mengirim surat resmi untuk mengurus itu,” tegasnya.
Sebelumnya diketahui, kondisi kelistrikan di Bali nampaknya nasibnya tak menentu. Padahal sebelumnya, PT PLN Distribusi Bali baru saja meraih penghargaan Rekor MURI atas keberhasilannya 100 persen melistriki seluruh rumah tangga di Bali pertama di Indonesia. Sayangnya, ternyata pemadaman listrik bergilir tak bisa diatasi dengan maksimal, sehingga PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali hanya bisa menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya pelanggan PLN yang terdampak pemadaman listrik yang tentunya sangat menjengkelkan tersebut.
Baca juga :
https://jarrakpos.com/2018/12/30/beh-tahun-baru-2019-di-bali-terancam-pemadaman-listrik-bergilir/
Tentu saja ada alasannya pemadaman bergilir tersebut, meskipun sangat klasik seperti disampaikan, Senior Manager Distribusi PLN UID Bali Eko Mulyo yang menerangkan bahwa kondisi tersebut terjadi, akibat adanya gangguan pada salah satu unit pembangkit Celukan Bawang sehingga terjadi penurunan pasokan daya. “Untuk mengamankan pasokan daya di wilayah Bali, kami terpaksa melakukan pemadaman bergilir, hal ini diprediksi berlangsung sampai dengan 12 Januari 2019, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini”, ucap Eko lewat siaran pers yang diterima, Kamis (10/1/2019) malam. tim/ama
You must be logged in to post a comment Login