POLITIK
Ismaya Bebas, Langsung Melukat dan Disambut Hangat Sang Ibu
Denpasar, JARRAKPOS.com – I Ketut Putra Ismaya Jaya alias Keris, I Ketut Sutama, dan I GN Endrajaya alias Gung Wah akhirnya keluar dari Lembaga Pemasyarakat Kerobokan sekitar pukul 07.00 WITA, Minggu (20/1/2019). Mereka bertiga dijemput pihak keluarga, dan perwakilan penasehat hukum, I Putu Pastika Adnyana, SH., langsung membersihkan diri (melukad, red) di Campuhan Pantai Padang Galak didampingi Ida Nabe Sri Bhagawan Agni Sila Dharma dari Gria Dalem Taman Sari Bantiran, Tabanan.
Kehadiran Ismaya bersama dua rekannya sempat mengundang perhatian masyarakat yang sedang berkunjung di Pantai Padanggalak, utamanya umat yang juga menjalankan ritual pembersihan diri. Beberapa diantaranya bahkan meminta untuk berfoto bersama. Usai melukat, Ismaya bersama Semeton Keris, langsung menuju rumah masing-masing. Ismaya bersama sang istri setibanya di rumah langsung disambut sang ibu, Ni Nyoman Manik dengan menggelar upacara ritual.
Baca juga : Ismaya Bebas 20 Januari 2019, Fokus Maju DPD RI
Usai berganti baju serba putih, Jero Mangku Tapakan (Keris) terlihat langsung menuju gedong suci (kamar suci, red). Ternyata tepat di hari pembebasan dirinya hari ini yakni, Kajeng Kliwon, Purnama Kawolu merupakan piodalan Ida Ratu Gede Sakti Dalem Ped yang berstana di Prerai Rangda Petak milik Mangku Bima (Keris). “Ibu kira anak ibu (Ismaya) keluar penjara tanggal 23 Januari, namun baru beberapa hari lalu ibu baru tau dia keluar tanggal 20 hari ini. Syukur hari ini bisa kumpul dan melaksanakan piodalan Ida Bhatara,” ungkap Nyoman Manik.
Upacara piodalan di gedong suci dipimpin Agung Agni Adhyaksa Dhyatmika Jroan Kwanji dari Abianbase Gianyar Bali yang juga merupakan salah satu pembimbing dan guru spiritual Ismaya. Ia juga menuturkan hari ini tepat satu tahun Jero Tapakan Mangku Bima memiliki prerai Ida Ratu Gede Sakti Dalem Ped. Dalam kesempatan tersebut Ida Nabe Sri Bhagawan Agni Sila Dharma juga terlihat menasehati Ismaya sebagai salah satu muridnya. Diharapkan apa yang telah menimpa Ismaya dijadikan pembelajaran dan pendewasaan diri. Ikhlas menerima apa yang sudah dilalui dan kembali hadir memenjadi calon yang benar-benar mengerti untuk ngayahin Bali.
Baca juga : Pasca Putusan, Ismaya Mesti Fokus Menuju Kursi DPD RI
Mendengar pesan mendalam dari sang guru, Ismaya terlihat memeluk dan memberi hormat. Ia menegaskan tidak ada lagi rasa benci maupun dendam dalam dirinya atas apa yang telah ia rasakan. Semua hukuman diterima Ismaya sebagai buah karma, karena tindakan maupun kesalahan yang pernah dilakukan dimasa lalu untuk perbaikan diri. Ismaya mengaku sempat pesimis langkahnya menuju DPD RI terhambat karena kasus yang menimpanya. Pengalaman pahit ini dianggap bukan bagian dari pertarungan politik, namun ngayahin Gumi Bali. “Tidak ada benci dan dendam karena ini karma yang harus dijalani dan saya harapkan menjadi berkah. Dihukum dulu baru jadi anggota dewan berbeda dengan pada umumnya, menjabat dulu baru dihukum,” sentil putra almarhum seorang polisi ini.
Ketua Tim Pemenangan untuk Keris, I Gusti Agung Ngurah Niriyawan mengungkapkan, untuk beberapa hari kedepan Keris akan fokus melakukan beberapa ritual penglukatan dan mengunjungi beberapa tempat untuk melakukan persembahyangan. Tidak menutup kemungkinan Ismaya akan kembali hadir di tengah-tengah masyarakat karena sudah banyak aspirasi dari bawah mengharapkan kedatangan Calon Anggota DPD RI Nomer 32 Dapil Bali ini. Pria yang akrap disapa Gung Iwan ini juga mengungkapkan Ismaya akan kembali dijadwalkan menghadiri acara bayar kaul, karena ada tokoh masyarakat yang berjanji akan melakukan syukuran bila Ismaya keluar dari penjara. “Dalam waktu dekat, Ismaya akan diajak turun ke desa-desa. Lebih banyak turun dan bertemu masyaraka, karena beberapa hari kedepan akan ada sebuah acara internal tim serta menghadiri acara syukuran yang akan dilaksanakan salah satu tokoh puri,” jelasnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login