POLITIK
Berdasarkan HypnoCodesName, Kekuatan Nama Jokowi – Ma’ruf Menang Tipis di Pilpres 2019
[socialpoll id=”2539079″]
Gianyar, JARRAKPOS.com – Pakar HypnoCodesName (HCN), Ananta Wajendra setelah sukses membaca pemenang Pilpres 2009 dan 2014 dari kekuatan nama, kini ia kembali mencoba mengitung kekuatan nama tertinggi jadi pemenang Pilpres 2019. Dari kekuatan nama (power name), pasangan Joko Widodo – Ma’aruf Amin dalam hitungannya menang tipis sekitar 7 % dibandingkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. “Perhitungan berdasarkan keilmuan HCN, membuat hasil berdasarkan data dan tidak ada memihak di salah satu Paslon,” jelas pria yang akrab disapa Jendra ini di Celuk, Gianyar, Sabtu (16/2/2019).
Kekuatan nama dari Joko Widodo yakni 71 % lebih tinggi sebesar 11 % dibandingkan kekuatan nama Prabowo Subianto. Untuk wakil, Ma’ruf Amin 64 % juga lebih tingggi 3 % dari kekuatan nama Sandiaga Uno. Bila digabungkan Paslon Joko Widodo – Ma’aruf Amin memiliki kekuatan nama lebih tinggi dibandingkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno lebih unggul sebesar 7 %. Bila dibandingkan dengan kekuatan nama pada Pilpres 2014 dimana Joko Widodo – Jusuf Kalla memiliki kekuatan nama 67,5 %, sementara Prabowo Subianto – Hatta Rajasa yakni 65,5 atau berselisih 2 % saja. “Dari selisih kekuatan nama Paslon 01, Joko Widodo – Ma’aruf Amin di Pilpres 2019 lebih menguat dari selisih kekuatan nama dibandingkan jokowi saat maju di Pilpres 2014. Jelas kekuatan nama sangat mempengaruhi kemenangan yang diraih, semakin tinggi kekuatan namanya semajin besar pula kemenangannya. Ini bisa dibuktikan nanti pada Pilpres 17 April 2019,” tegasnya.
Baca juga :
Dari Kekuatan Nama “Koster-Ace” Dipastikan Menangkan Pilgub Bali 65 Persen
Bila pada Pilpres 2019 kembali terbukti Prabowo Subianto akan kalah sesuai perhitungan HCN, berarti ini akan menggabungkan semua kebenaran bahwa kekuatan nama berpengaruh dalam upaya kemenangan pasangan calon. Di tahun 2004 Prabowo Subianto dalam posisi calon wakil presiden memiliki power name gabungan dengan calon presidennya sebesar 61 persen. Sementara SBY – Budiono memiliki kekuatan nama 72,5 %. Sebagai perbandingan, Ananta Wajendra juga telah membaca kemenangan untuk Pilpres Amerika. Begitu juga untuk Pilgub Jakarta dimana perhitungan HCN yang dilakukannya menunjukkan kekuatan nama Anies – Uno hanya unggul 1,5 % dibandingkan Paslon Ahok – Djarot.
Pembuktian kemenangan dari perhitungan HCN juga ditunjukkan dari hasil Pilgub Bali 2018 dimana pasangan Koster -Ace unggul 8,5 % dibandingkan pasangan Mantra -Sudikerta. Sekali lagi ditegaskan pemenang Pilpres 2019 hanya berdasarkan hasil penghitungan HCN dan tidak ada dukung mendukung kandidat manapun. “Ingat bahwa niki (ini, red) berdasarkan data. Tidak ada memihak dan perhitungan berdasarkan HCN,” tutupnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login