DAERAH
Sambut Pangerupukan, Puri Paguyangan Apresiasi Kreatifitas Generasi Milenial

[socialpoll id=”2540016″]
[socialpoll id=”2540018″]
[socialpoll id=”2540019″]
[socialpoll id=”2540020″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Penglingsir Puri Paguyangan Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada serahkan bantuan kepada delapan Seka Truna Truni ( STT) di lingkungan puri, Rabu (27/2/2019). Bantuan ini sebagai wujud apresiasi puri sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya dimana masyarakat di sekitarnya turun-temurun membuat ogoh-ogoh sebagai karya seni dalam setiap pangrupukan. Pria yang akrap disapa Gung Widiada dalam kesempatan tersebut mengajak generasi milenial yang tergabung dalam STT terus berkreatifitas dan berfikir cerdas untuk menjawab tantangan. Anggota DPRD Kota Denpasar ini juga mengajak generasi muda untuk menghindari prilaku negatif serta mampu mawas diri ditengah kemajuan arus globalisasi. Kalangan milenial diajak menjaga kondisi sosial berdasarkan culture atau budaya sebagai akar kehidupan yang telah mentradisi. “Kita harus menjadi bangga memiliki tradisi yang kokoh ditengah berbagai kemajuan yang terjadi,” ungkap Gung Widiada.
Politisi Partai NasDem ini juga mengapresiasi langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah Kota Denpasar. Ditunjukkan dengan gerakan yang tanggap serta konsiten dalam merespon aktifitas seniman muda di lingkungan banjar. Sinerjitas antara pemerintah dan fungsi puri sebagai pengayoman akan semakin menguatkan jalannya tradisi pengerupukan menjelang Hari Raya Nyepi. Dijelaskannya, pendampingan yang sudah dilakukan lebih dari satu dasa warsa ini sudah berjalan sangat baik untuk memperkokoh interaksi sosial di kalangan anak muda. Dukungan ini juga semakin menunbuhkan kreatifitas seni dengan munculnya seniman-seniman muda di lingkungan organisasi STT. Ditunjukkan dengan berbagai bentuk ogoh-ogoh yang dikerjakan sesuai imajinasi berkesenian yang semakin berkualitas. Inilah yang mendasari pentingnya wujud apresiasi yang harus dikawal oleh berbagai pihak. Tumbuh kembangnya semangat berkesenian ini sejalan dengan harapan untuk mewujudkan pariwisata Bali yang berkualitas didukung seni, adat-istiadat dan budaya masyarakat Bali. “Karena dalam dinamika berfikir kreatif terus bertumbuh kembang talenta seni yang memperkaya kasanah kebudayaan kita, utamanya Bali yang sudah tersohor di belahan dunia internasional,” ujarnya.
Baca juga :
Sempurnakan Sistem Jaminan Kesehatan, Gubernur Koster Luncurkan JKN-KBS
Memaknai Hari Suci Nyepi tahun caka 1941 dengan rangkian proses upacara diawali melasti, pengurupukan dan dilanjutkan catur brata penyepian, Gung Widiada mengajak seluruh komponen masyarakat saling mengingatkan dan mulat sarira dalam memberikan keteladanan. Menjawab tantangan zaman, STT juga diajak berfikir cerdas ditengah nuansa pesta demokrasi baik Pilpres dan Pileg. Sehingga berpolitik dalam ruang demokrasi diharapkan jangan sampai memecah belah modal sosial dan modal budaya dalam menjalankan kehidupan kedepan. “Sebagi penglisir puri kami ingin tetap bersama berjuang untuk kemajuan anak-anak bangsa. Melalui pengabdian sosial dan budaya sesuai dengan peran puri kekinian. Walau sekecil apapun yang bisa kita lakukan untuk ikut mensuport kegiatan generasi muda, itulah wujub keterpanggilan nurani dalam keterbatasan yang kami miliki. Semoga bantuan ini ada manfaatnya bagi delapan STT yang ada di lingkungan Puri Peguyangan,” ucapnya dengan nada merendah. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login