DAERAH
“KERIS” Maju ke Senayan, Ratusan Sopir Bus se-Bali Kompak Usung Ismaya ke DPD RI
[socialpoll id=”2540016″]
[socialpoll id=”2540018″]
[socialpoll id=”2540019″]
[socialpoll id=”2540020″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Ratusan anggota sopir bus pariwisata se-Bali yang tergabung dalam Paguyuban Nanda trans menyatakan kompak mendukung Calon Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Ketut Putra Ismaya Jaya alias KERIS yang menunggu sampai tengah malam di Penatih, Denpasar Timur, Kamis (28/2/2019) dini hari. Mereka menyampaikan sudah bertekad bulan menjadi marketing pemenangan Ismaya, karena baru mengenal sosok asli Seken Laskar Bali yang dikenal KERIS itu, memiliki komitmen kuat untuk memperjuangan alam dan nindihin krama Bali. Kehadiran KERIS disambut langsung Ketua Paguyuban Nanda Trans, I Made Agus Paripurna, lanjut memberikan kesempatan kepada KERIS menyampaikan visi-misi serta program kerjanya maju ke Senayan.
Dihadapan pesemetonan Paguyuban Nanda Trans, ternyata sosok KERIS sangat dikenal sebagai pentolam Ormas Laskar Bali. Ismaya menjelaskan seluruh lika-liku kehidupannya hingga berhasil merangkul kebersamaan Ormas di Bali. Mengawali niat ngayahin dan nindihin Gumi Bali diceritakannya diawali dengan mepakeling (minta restu, red) ke Pura Pasar Agung dilanjutkan pembersihan diri ke Pancoran Sala di Kabupaten Bangli. Mulai dikenal luas oleh masyarakat sebagai Calon Anggota DPD RI, Jero Mangku Tapakan yang akrab disapa Jero Mangku Bima ini akhirnya harus di bergol kaki dan tangannya di Mako Brimob karena kasus baliho.
Baca juga : Ismaya : Kami yang Memiliki Tanah Bali, Wisata Halal Tak Bisa Dipaksakan di Bali
Seakan dijauhkan dari dunia luar, selama dua bulan KERIS mengaku tidak boleh makan enak, jauh dari keluarga dan sulit bertemu pendamping hukumnya (pengacara). Berlanjut hingga proses persidangan dan melewati waktu yang cukup lama di dalam Lapas Kerobokan akhirnya menuntun KERIS menuntaskan membaca dan belajar Bagavad Gita. Disana ia menyadari kondisi alam Bali yang saat itu dilanda erupsi Gunung Agung yang dinilainya sebuah peringatan karena masyarakat Bali terlena dengan gemerincing dolar namun kawasan hulu dilupakan (lupa dengan Ida Bhatara). Renungan ini kembali menguatkan tekadnya untuk maju menjadi wakil rakyat Bali di Senayan, agar mampu ikut mengembalikan taksu dan menguatkan tradisi saling rangkul dalam ngaturang bhakti (beryadnya).
Calon Anggota DPR RI Nomer 32 ini akhirnya menjadi pionir di dalam Lapas yang melahirkan sebuah terobosan pengumandangan Mantram Trisandya dilakukan langsung oleh umat. Sekjen Ormas Laskar Bali ini juga menyampaikan pentingnya program pembangunan pasramana di seluruh Bali untuk melahirkan pendharma wacana muda. “Mari kembalikan taksu Bali, saling rangkul ngaturang bakti. Ngiring nguncarang Trisandya sampunang memakai kaset. Dulu berani mati (terdepan, red) demi organisasi sekarang kenapa tidak berani ngajegang dan nidihin Bali,” ucapnya dengan nada meyakinkan. Seraya mengatakan pentingnya upaya peningkatan kesejahteraan para driver sebagai salah satu ujung tombak promosi pariwisata Bali.
Baca juga : Para Tokoh Seniman Rangkul Ismaya, Tak Hanya Ngomong, Tapi Berani Nindihin Gumi Bali
Salah satu anggota Paguyuban Nanda Trans, I Nengah Dugdug mengapresiasi kehadiran KERIS yang menyampaikan kesanggupannya untuk membela kepentingan Bali. Sudah sepantasnya seorang pemimpin harus mampu memegang apa yang sudah diucapkan layaknya pusaka berbentuk keris. Tajamnya visi-misi dan program kerja KERIS dinilai sejalan dengan perjuangan mereka sebagai driver untuk memperjuangkan nasib anak dan cucu mereka kedepan. Ismaya dinilai baru satu-satunya calon DPD RI yang mampu menyampaikam alasannya maju ke Senayan secara penuh. Pengalaman yang menempa KERIS dinilai melahirkan pemikiran yang kontruktif yang harus dimiliki seorang calon pemimpin. “Apa yang diucapkan sekadi keris, pang seken-seken mangan mare bani ngetohang, apa buin keris sube mesepuh,” ungkapnya.
Kuatnya dukungan juga ditegaskan ketua Paguyuban Nanda Trans I Made Agus Paripurna, dimana 120 anggotanya berasal dari seluruh Bali. Ia menjamin seluruh anggotanya akan mengembangkan dukungan di daerah masing-masing sebagai tim marketing pemenangan yang militan. Tidak hanya di lingkungan keluarga, beberapa anggota paguyuban juga sudah mengembangkan dukungan hingga ke tingkat banjar dan pura dadya (pura keluarga). Pria yang akrab disapa Bojes ini mengungkapkan paguyuban yang suudah terbentuk cukup lama ini dalam tujuh bulan terakhir semakin solid dengan berdirinya Koperasi Nanda Trans. Sehingga pertemuan bulanan yang didukung acara arisan dan nabung bareng di koperasi akan diselipi evaluasi dan laporan pergerakan tim. “Tiang minta semua anggota untuk mengamankan suara dan bagi karyawan tiang akan diliburkan pada waktu pencoblosan. Semua anak buah saya akan jadi saksi. Dukungan akan terus dikembangkan tidak hanya keluarga, tapi menyebar sebagai marketing KERIS untuk menciptaka dukungan yang militan. eja/ama
Dewa ajus
01/03/2019 at 10:55 pm
Mantap jiwa ayo kita jalin pesemetonan saudara tidak harus sedarah ….jangan lupa coblos 32…i Ketut putra Ismaya…