INTERNASIONAL
Gantikan Produk Asing WeChat, Kadin Bali Garap Aplikasi Transaksi Digital “Bali Pay”
[socialpoll id=”2540016″]
[socialpoll id=”2540018″]
[socialpoll id=”2540019″]
[socialpoll id=”2540020″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Sebagai bentuk dukungan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bali menggarap aplikasi transaksi digital “Bali Pay”. Aplikasi transaksi non tunai itu meniru keberhasilan aplikasi WeChat di Tiongkok, China dengan mensinergikan semua jenis transaksi keuangan yang berlaku di dunia internasional dengan melakukan pembayaran digital untuk bertransaksi. Seperti diungkapkan Ketua Umum Kadin Bali, A.A. Ngurah Alit Wiraputra, SH.MH, menjelaskan aplikasi digital Bali Pay juga untuk memudahkan para wisatawan khususnya turis asing bertransaksi di Bali dengan syarat hanya cukup menjadi anggota yangterdaftar di web Bali Pay.
Alit Wiraputra menjelaskan, Bali Pay ini merupakan aplikasi berbasis android dengan menggunakan sistem barcode melakukan transaksi. Ketika para turis ingin melakukan pembayaran cukup dengan menempelkan handphonenya saja yang sudah dilengkapi dengan barcode di merchant Bali Pay yang tersebar di Bali. “Jadi kedepannya kita akan persiapkan aplikasi Bali Pay dengan sistem berbasis iphone. Selain itu Bali Pay akan bekerjasama dengan semua bank, terutama dengan Bank Indonesia (BI), sehingga para pemilik Bali Pay bisa mengetahui jumlah transaksinya melalui laporan di handphonenya,” tuturnya di Denpasar, Rabu (6/3/2019).
Baca juga : Jelang Hari Raya Nyepi, Pelindo III Salurkan Bantuan di Pelabuhan Benoa
Disebutkan, aplikasi Bali Pay sendiri bukan hanya untuk transaksi pembayaran saja, tetapi nantinya akan digabungkan dengan Visa atau Master Card. Artinya, bila ada wisatawan yang bertransaksi menggunakan Visa atau Master Card bisa dilakukan di outlet Bali Pay. “Kami sudah persiapkan sekitar 10 ribu merchant Bali Pay di seluruh Bali, tapi difokuskan di daerah wisata dulu, seperti Badung, Denpasar dan Gianyar,” tuturnya seraya menambahkan 2 tahun ke depan pihaknya akan mengembangkan dari 60 hingga 100 merchant. Dikatakan program Kadin Bali ini sangat terjamin keamanannya.
Untuk itulah, di awal April 2019 aplikasi Bali Pay akan di launching. Setelah itu, Bali Pay nantinya bisa menggantikan aplikasi WeChat yang merupakan produk asing, sehingga tidak terpakai lagi di Bali. Jadi dengan adanya Bali Pay, wisatawan asing yang datang ke Bali sudah tidak menggunakan aplikasi WeChat dalam bertansaksi di Bali. “Karena WeChat Pay transaksi dengan mata uang China, sedangkan Bali Pay mereka bertransaksi dengan rupiah dan akan di koneksikan dengan sistem keuangan di China dan di record juga oleh bank di Indonesia. Ini juga mengantisipasi agar mencegah adanya transaksi di Bali tetapi pembayarannya di China,” tandasnya.
Baca juga : Kominfo Gandeng XL Axiata Kembangkan “Pojok Pintar Sisternet
Keunggulan Bali Pay juga ada asuransi untuk pemakai aplikasi tersebut, sekaligus para wisatawan asing juga bisa membayar pungutan wajib 10 dolar melalui Bali Pay. “Saya yakin Bali Pay pasti akan digunakan, karena aplikasi tersebut memiliki asuransi untuk tourism, ditambah lagi Bali Pay juga sudah memiliki badan usahanya yang bergerak di bidang perdagangan keuangan elektronik,” tutupnya. tra/ama
You must be logged in to post a comment Login