Connect with us

    NEWS

    Ditinggal Ahok, Jakarta Kebanjiran Lagi

    Published

    on

    Ket foto : Sebagian Indonesia kembali menimbulkan banjir di beberapa daerah, khususnya Jakarta. (Ist)


    JAKARTA, JARRAK POS – Musim hujan yang melanda hampir di sebagian Indonesia kembali menimbulkan banjir di beberapa daerah, khususnya Jakarta setelah ditinggal pemerintahan Ahok. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Setidaknya, ada 826 keluarga yang terkena dampak di kelurahan Cawang, Jakarta Timur. Tak hanya itu, Kelurahan Bidara China pun turut merasakan kebanjiran. Tak tanggung-tanggung, 698 keluarga harus merasakan masuk genangan air ke dalam rumah. Jumlah ini membuat Bidara China menjadi urutan kedua.

    Kemudian disusul oleh Kelurahan Kampung Melayu berada di posisi ketiga dengan 265 keluarga. Saat ini Di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, ketinggian air di wilayah itu terus naik. Sedikitnya sekitar 12 warga dievakuasi, terdiri atas dua perempuan dewasa, lima pria dewasa, dua remaja, dan tiga balita. Korban pun dibawa ke tempat pengungsian.

    Banjir ini pun dirasakan pula oleh masyarakat Jakarta Selatan. Wilayah paling dominan adalah di Rajawali dengan 215 keluarga. Disusul kemudian di Cilandak dengan jumlah 98 keluarga. Wilayah lainnya seperti Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri, dan Jatipinggir pun ikut terkena banjir
    Air banjir diduga merupakan kiriman dari Bendung Katulampa Bogor. “Saat ini di Katulampa sudah turun [airnya] dan sudah sampai ke Depok dengan ketinggian air 400, di atas 350 statusnya Siaga I, statusnya bencana,” kata Anies saat mengecek tinggi air di Pintu Air Mangarai, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2018).

    Advertisement

    Sebelumnya Anies telah memerintahkan pada jajarannya untuk mengambil sikap tanggap. Terutama kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diminta untuk menyiapkan langka-langkah cepat mengantisipasi datangnya banjir. Karenanya, Pemerintah DKI telah mengerahkan ratusan pompa air. Sebanyak 200 pompa air yang dikerahkan di muara, 30 mobil pompa bersiaga di sepanjang aliran sungai Ciliwung, dan 20 mobil pompa siaga di muara.

    Selain itu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pun telah menurunkan 70 personel untuk melakukan evakuasi warga yang terkena banjir. Mereka dibagi menjadi tujuh tim. Masing-masing tim disebar di tujuh titik, yakni wilayah Kalibata, Rawajati, Bidara Cina, Kampung Melayu, Bukit Duri, Balekambang, dan Cawang. “Kekuatan personel 70 orang dilengkapi dengan peralatan penyelamatan di air, seperti perahu karet beserta perlengkapannya,” ungkap Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo dalam keterangan pers dari Kabag Humas Basarnas Marsudi, Senin (5/2/2018).

    Namun saat ini masih banyak warga yang tak ingin dievakuasi
    Menanggapi fenomena ini, Ketua Jaringan Reformasi Rakyat (JARRAK) Eernadi mengungkapkan jika banjir sudah menjadi persoalan lama yang belum terselesaikan “Memang kalau berhubungan dengan alam, tak ada yang bisa memperkirakan. Namun tak pula jadi alasan dari pemerintah untuk terus mengupayakan mengurangi banjir di Ibukota,” tukasnya, Senin (5/2/18). rya/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]