POLITIK
Satu-satunya di Indonesia, KTA “KESATRIA KERIS” Ikat Dukungan Ismaya Menuju Senayan
Denpasar, JARRAKPOS.com – Calon DPD RI Dapil Bali nomer 32, Ketut Putra Ismayajaya alias KERIS mungkin satu-satunya calon Senator yang menguatkan perjuangan masyarakat Bali melalui Kartu Tanda Anggota (KTA) “KESATRIA KERIS”. Dengan tagline “Ngiring Sareng Ngayah Nindihin Gumi Bali” Sekjen Ormas Laskar Bali ini mengajak masyarakat cerdas dalam pesta demokrasi Pemilu 2019. KTA ini berwarna Tridatu (ada merah, putih dan hitam, red) sebagai pengikat dan pengingat dukungan masyarakat untuk mendukung KERIS menuju DPD RI. Dijelaskan KTA KESATRIA KERIS berwarna merah yakni dipegang oleh masyarakat yang dengan ketulusan hatinya menyatakan mendukung KERIS pada tanggal 17 April 2019. Dalam satu bulan dikeluarkan kartu berwarna merah ini sudah banyak masyarakat yang mengundang Caleg DPD RI nomer 32 ini untuk melakukan tatap muka di berbagai daerah. Kedua KTA KESATRIA KERIS berwarna putih yang diberikan bila ada masyarakat yang mampu mengkoordinir dukungan sebanyak 320 suara dan bisa difalidasi pasca pencoblosan.
Kartu Ketiga adalah KTA KESATRIA KERIS berwarna hitam yang diberikan kepada tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat lintas profesi yang dinilai telah mampu membentuk jaringan KESATRIA KERIS di banyak tempat. Dijelaskan KERIS dengan bentuk konkrit mengapresiasi masyarakat yang telah percaya dan mendukungnya untuk mewakili masyarakat Bali melalui visi-misi dan 9 program kerja NKRI “Satu Untuk Semua, Semua Untuk Satu”. Tiga Kartu ini dijelaskan KERIS akan menjadi akses bagi pemegang kartu untuk ikut menjaga keharmonisan dan keajegan kehidupan di Bali. “Maka patut kiranya kalau jadi, patuh dan membela masyarakat saat duduk di DPD RI. Saat masyarakat iklas memberikan dukungan maka saya berani membuat kartu ini, agar tidak terjadi istilah kacang lupa kulitnya terlebih untuk ngayah nindihin Bali,” jelas KERIS di Denpasar, Rabu (3/4/2019).
Baca juga : Mampu Jaga Kebhinekaan, Budayawan dan Seniman Sunda Dukung Ismaya
Jero Mangku Tapakan Pura Tanah Kilap Denpasar ini juga menjelaskan member card KESATRIA KERIS sengaja dibikin tiga warna sesuai simbul KERIS saat bertemu dan hadir di tengah-tengah masyarakat dengan berbusana warna tridatu, memegang tongkat dan memakai keris. Fungsi kartu dipaparkannya utuk mengingat selama lima tahun orang-orang yang telah membela KERIS untuk bisa duduk di DPD RI. Kartu ini akan menjadi akses bertemu KERIS, menyampaikan keluhan sosial, aspirasi, ide dan gagasan serta untuk meminta bantuan hingga pekerjaan. KESATRIA KERIS ditegaskannya harus berjuang dengan tulus dan tidak goyah melihat ada calon lain demi mendapat dukungan dilakukan dengan membeli suara dan hati nurani masyarakat sehingga setelah terpilih hanya duduk dan tidak satya wacana. KERIS mengajak masyarakat berbuat karma baik demi tanah Bali. “Masyarakat yang memegang KTA KESATRIA KERIS memiliki akses ruang dan waktu ketemu saya. Membalas kebaikan masyarakat saya harus hadir membantu mereka bila mereka dihadapkan pada masalah atau musibah. Namun untuk bisa membantu mendapatkan pekerjaan di pemerintahan maupun swasta, baru mereka yang bisa menunjukkan kartu berwarna putih. Karena telah memberikan dukungan suara minimal 320,” papar anak mantan pensiunan polisi ini.
KERIS mengungkapkan pemegang kartu tridatu tidak saja terbatas bagi masyarakat yang beragama Hindu, namun dari lintas agama, suku dan etnis. Dimana pada intinya KTA KESATRIA KERIS bertujuan untuk menjaga keharmonisan pembangunan dan kehidupan di Bali. Pengayoman dinilai perlu diberikan kepada semua masyarakat namun untuk penjagaan adat, istiadat serta keajegan Bagi Bali sudah seharusnya menjadi porsi lebih yang mutlak dimiliki agar masyarakat Bali mampu mengatur kehidupannya sesuai kearifan lokal yang ada. Jangan sampai masyatakat Bali malah menjadi tamu di tanahnya sendiri. KERIS melalui 9 program kerjanya akan benar-benar memikirkan pembangunan di Bali seiring dengan kebijakan pemerintah Provinsi Bali saat ini. Sebagai komitmen kuat dari perjuangannya menuju DPD RI bila nanti terpilih ia siap mengkawal dukungan dari seluruh masyarakat dan desa adat di Bali agar apa yang seharusnya menjadi hak masyarakat bisa didapatkan. Dengan catatan sepanjang yang diperjuangkan tidak menyalahi undang-undang namun berpotensi diberikan atas dasar kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kita harus siap berjuang demi hak Bali, asal jangan minta merdeka saja,” ungkap KERIS sambil tertawa tipis sambil menunjuk nomer teleponnya yang terdapat pada kartu KESATRIA KERIS. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login