NEWS
Ditolak Warga Non Hindu, Ismaya Turun Mediasi Bangun Pura di Bekasi
Denpasar, JARRAKPOS.com – Penolakan atas rencana umat Hindu di Bekasi oleh warga non Hindu untuk membuat tempat beribadatan (pura) seperti yang sedang viral di media sosial, sangat disayangkan banyak pihak di Bali. Seperti disampaikan tokoh muda masyarakat Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya ditemui di Denpasar, Selasa (7/5/2019). Menurutnya persoalan ini semestinya tidak terjadi kalau sejak awal semua pihak sudah melakukan komunikasi yang baik. Sebagai bagian dari anak bangsa, semestinya kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia memungkinkan terciptanya kerukunan antar umat beragama. “Masalah rencana pembangunan pura di bekasi saya sangat prihatin dan tidak setuju penolakan yang dilakukan oleh warga NKRI kita di Bekasih. Harapan saya keluarga besar di Bekasi khususnya tokoh yang ada disana agar mengerti, saling menghargai dan sangat toleransi,” harapnya.
Pria yang akrab disapa Keris ini mengatakan siap memediasi masyarakat Hindu di Bekasi agar permasalahan tersebut segara bisa dicarikan solusi. Direncanakan tokoh Hindu NKRI ini akan berangkat menuju Bekasi, 9 Mei 2019. Upaya untuk melakukan mediasi dengan tokoh masyarakat yang melakukan penolakan atas rencana pembangunan pura tersebut. Kedatangan Keris di Bekasi akan didampingi beberapa tokoh Muslim dari Bali. Ia menegaskan tidak lolosnya dirinya menuju kursi DPD RI tidak akan meredupkan perjuangnnya untuk membela masyarakat khususnya krama Hindu di luar Bali. Berbekalkan ketulusan dan rasa mengabdi kepada sesama serta izin dari Tuhan serta bhatara-Bhetari inilah yang membuatnya yakin tujuan baik umat Hindu di Bekasi bisa diterima sebagai umat minoritas di tanah rantau. “Tanggal 9 ini akan saya rancang dan susun agenda keberangkatan saya kesana dengan beberapa tokoh agama Muslim yang ada di Bali yang saya kenal untuk menemani saya ke Bekasi,” ungkapnya.
Baca juga : Serahkan Hibah Rp3 Milyar, Bupati Badung Resmikan Masjid AL Hasanah Canggu Permai
Keris berjanji akan berbuat maksimal untuk umat Hindu di Bekasi, ia juga berharap hal ini menjadi pembelajaran serta apa yang menjadi harapan krama Hindu bisa diterima dengan baik melalui komunikasi. Sebagai umat minoritas, Keris juga menegaskan derasnya arus penolakan atas rencana pembangunan pura semestinya tidak terjadi bila dari awal sudah didukung penguatan sikap toleransi dan saling menghargai antar umat di Bekasi. Ia juga curiga permasalahan ini terjadi karena ada sesuatu yang tidak bisa dikomunikasikan dengan baik. “Apa masalahnya ini yang harus dimengerti, saya tidak tau apa yang menyebabkan itu terjadi mungkin mis komunikasi saja dan ini saya harapkan tidak menjadi konflik. Yang saya takutkan ini menjadi pancingan politik sehingga mengarah ke sesuatu yang lebih besar di tanggal 22 Mei ini,” jelasnya mengingatkan.
Setelah tiba di Bekasi Keris bersama tokoh muslim Bali akan bertemu dengan tokoh Muslim di Desa Suka Hurip, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi. Dalam pertemuan nanti akan diawali diskusi untuk mencari dasar permasalahan yang ada. Dalam kesempatan tersebut juga akan ditanyakan kenapa penolakan bisa terjadi dan sekaligus mewakili masyarakat Hindu disana menjelaskan alasan kenapa akan dibangun pura. Dua hal ini dinilai sangat penting untuk bisa dipahami, serta umat Hindu disana juga harus menyesuaikan bentuk dan luasan pura agar pembangunan pura bisa diterima dengan alasan pendirian yang jelas. Keris menilai ini adalah cara yang terbaik yang harus dilakukan, jangan sampai ada tokoh Bali tampil didepan namun tidak bisa menyelesaikan masalah. “Semua agama resmi yang diakui oleh negara sehingga ketika kami agama Hindu yang juga diakui oleh negara. Ketika saudara kami di Bekasi tidak banyak mempunyai tempat ibadah kenapa kami harus dipersusah. Saya harapkan semotan krama Bali jangan sampai terpancing emosi, mari kita duduk selesaikan dengan bijak berjuang dan berdoa. Jangan hanya statemen tapi lakukanlah,” tandasnya mengajak semua umat untuk saling menghargai. eja/ama
Waspada
08/05/2019 at 9:57 am
Suksme pak ketut atas perhatiannya terhdp masalh semeton kita ring rantao.. Tyg salut walau bpk tdk lolos nyaleg. Tyg mohon juga tokoh yg lain (caleg yg lolos) dan PHDI pusat/daerah tuk segera membrikn masukan, pencerahan, perlindungan umat thdp mslh ini.
I Wayan bratayasa
08/05/2019 at 3:26 am
Terima kasih,pak keris…semoga makin banyak tokoh lintas agama mendukung.Doa kami menyertai.Svaha.