DAERAH
Bali Dilirik Wisatawan dan Pengusaha Asal Turki
Denpasar, JARRAKPOS.com – Penerbangan perdana Turkish Airlines, yang membawa penumpang sebanyak 193 penumpang (17/7/2019) langsung ke Bali, disambut baik Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, pasalnya sebagian penumpang mengagendakan diskusi untuk menindaklanjuti peluang kerjasama dua negara khususnya dengan Bali. Kegiatan yang dilaksanakan (18/7/2019) disalah satu hotel di kawasan Sanur ini difasilitasi Kementerian Luar Negeri melalui Duta Besar Indonesia di Istanbul. Acara ini mempertemukan delegasi pengusaha Turki dengan pengusaha lokal di Bali, dalam diskusi awal sudah terbentuk beberapa potensi kerjasama dan bisnis.
Putu Astawa menjelaskan, penerbangan perdana Turkish Airlines membawa rombongan pengusaha untuk menjalin kerjasama di sektor pariwisata dan bisnis. Dalam kesempatam tersebut juga diikuti para travel vlogger dari Turki. Astawa menjelaskan dalam kegiatan tersebut diberikan kesempatan untuk memaparkan potensi-potensi kerjasama apa saja yang bisa dikembangkan. Beberapa potensi yang bisa digarap yakni di bidang pariwisata dan beberapa hal lainnya di bidang perdagangan. “Setelah dibuka penerbangan langsung, kerjasama apa saja yang bisa dibangun di Bali, Indonesia dengan Turki yang dibahas dalam pertemuan tersebut,” jelas Putu Astawa di kantornya, Kamis (18/7/2019).
Baca juga : Turkish Airlines Mendarat Perdana, Direct Flight Istanbul-Denpasar Boyong Ratusan Turis Eropa ke Bali
Di bidang pariwisata dijelaskannya wisatawan asal Turki lebih menyukai wisata belanja, suasana pantai dan alam serta memilih Bali untuk kegiatan prewedding hingga honeymoon. Untuk sementara kerjasama atau peluang bisnis ini sudah mendapatkan respon positif sehingga diharapkan para tour leader bisa menjalin kerjasama lebih lanjut. Potensi ini juga langsung dibahas dalam sebuah meeting bisnis. Pria enerjik yang juga menjabat Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali juga mengungkapkan potensi di bidang perdagangan kepada para delegasi. Pemaparan ini juga langsung direspon dengan terbukanya peluang kerjasama di sektor perikanan dan juga di bidang arsitektur. “Peluang-peluang itu selain pariwisata yang terungkap adalah mengenai perdagangan di bidang perikanan termasuk tertarik juga dengan arsitektur Bali,” ungkapnya.
Meningkatkan jumlah kunjungan dari Turki yang menjadi hub negara-negara di Eropa juga diharapkan direct fligh ke Bali ini diberlakukan harga khusus (tiket lebih murah) sehingga jumlah kunjungan bisa terus ditingkatkan. Khusus di bidang arsitektur pengusaha asal Turki lebih tertarik untuk melakukan trasnfer knowlege sehingga langsung bisa melakukan komunikasi dengan para arsitek Bali yang sudah go internasional. Hal ini dilakukan mengingat pengiriman barang jadi ke Turki seperti halnya mebel masih dikenakan tarif bea masuk yang cukup mahal sehingga menjadi kendala utama. “Cuman memang ada kendala beberapa di Turki itu masih mengenakan tarif bea masuk. Misalnya mau mengirim mebel dikenakan pajak 50 persen sehingga mahal jadinya. Itu yang perlu masih kita lobi. Kedepan itu yang harus dilakukan untuk lebih bersaing,” terangnya Putu Astawa. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login