NEWS
Tas Plastik Berbahan Singkong, Segera Gantikan Kantong Belanja Konvensional di Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Persoalan sampah terutama berbahan plastik menjadi salah satu masalah utama yang belum maksimal bisa terpecahkan termasuk di Bali. Karena itulah, Pemprov Bali menetapkan Pergub Bali No.97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai yang dirancang Gubernur Bali Wayan Koster yang disusul oleh Perbup Badung No.47 tahun 2018 tentangan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastis. Sayangnya setelah aturan itu berlaku ternyata belum ada solusi untuk menggantikan produk berbahan plastik konvensional dengan plastik berbahan ramah lingkungan. Namun kini berkat penemuan anak negeri, akhirnya kantong plastik ramah lingkungan atau go green berbahan singkong berhasil ditemukan dan segera dipasarkan di Bali.
Peneliti dan penemu kantong plastik singkong, Sugianto menyebutkan kantong plastik konvensional kini bisa digantikan dengan tas plastik go green dan ramah lingkungan. “Tidak saja kantong plastik, sedotan termasuk produk lainnya berbahan plastik ramah lingkungan juga bisa dibuat,” ungkapnya saat launching ecoplas sebagai produk kantong plastik ramah lingkungan di Renon, Denpasar, Minggu (21/7/2019) siang, seraya mengungkapkan bioplastik dari singkong ini sangat mudah terurai dan dimakan mikroba, sehingga sangat aman untuk makhluk hidup. “Tas plastik go green ini juga tahan air dan kuat, selain bisa dipakai berulang kali dengan harga yang terjangkau dan sangat hemat energi,” bebernya.
Baca juga : Bagikan Kantong Belanja dan Mifi Gratis, Smartfren Dukung Program Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Dikatakan, hingga saat ini seluruh dunia sudah berevolusi dari industri ke-3 menjadi 4.0, termasuk plastik ramah lingkungan ini juga berevolusi dan memasuki masa transisi. “Kita harus berani mengganti plastik konvensional, karena dari segi teknologi dan sertiffikasi sudah siap semua. Karena selama ini baru 15 persen plastik didaur ulang di dunia, sedangkan di Indonesia baru sekitar 8 persen,” katanya seraya menyebut produksi plastik di dunia sudah dimulai sejak 60 tahun lalu, karena murah dan praktis. “Tapi mulai tahun 2018 sudah mulai dikurangi, karena plastik seperti monster dan ingin dihilangkan tanpa adanya pengganti. Tapi sekarang kita sudah ada penggantinya yang ramah lingkungan, karena bisa langsung didaur ulang,” paparnya lagi.
Di sisi lain, Direktur PT Kharisma Plastik Indo, Hermanto yang baru enam bulan memproduksi massal kantong plastik daur ulang ulang ini, mengaku terbuat dari pati singkong yang dicangkok dan terintegrasi dengan polimer penguat menjadi bioplastik berstruktur molekul baru yang mudah terurai dimakan mikroba, sehingga bukan lagi plastik konvensional. Sayangnya hingga saat ini baru bisa memproduksi kantong plastik singkong ini sekitar 10 ton per bulan. Padahal kebutuhan kantong plastik sekitar puluhan ribu ton per bulan secara nasional dan Bali sekitar 10 ton per bulan, sehingga peluang pasar kantong plastik ramah lingkungan ini sangat terbuka lebar. “Produk ini menjawab kebutuhan kantong plastik ramah lingkungan seperti arahan Pak Gubernur Koster,” paparnya.
Baca juga : Dukung Program Gubernur Bali, Pertamina Gerebek Pasar Bright Gas dan Bagi-bagi Eco-Friendly Bag
Pada kesempatan itu, salah satu pengusaha asal Bali, Ir Made Sudarta MBA. MSc, menegaskan kantong plastik singkong ini sebagai wujud dukungan Pergub Bali No.97 tahun 2018 dan Perbup Badung No.47 tahun 2018 untuk mencari solusi pembatasan sampah plastik konvensional, sehingga masyarakat bisa menggunakan kantong plastik ramah lingkungan. “Selama ini kan hanya ada kantong plastik biasa (konvensional, red) yang mengaku ramah lingkungan. Tapi produk ini (ecoplas, red) bener-benar ramah lingkungan,” jelas Mantan DIreksi BUMN ini yang mengakui secara empiris keluarnya Pergub Bali dan Perbup Badung tersebut, kantong plastik go green ini merupakan bagian dari solusi sesuai kaedah dan pasal yang tercantum.
“Kami memperhatikan kebutuhan masyarakat, sehingga ingin memberikan solusi terkait sampah plastik. Namun pemerintah juga harus memperhatikan kantong plastik ramah lingkungan ini agar bisa dipakai oleh masyarakat,” tambahnya sekaligus menyampaikan keunggulan kantong plastik ini, selain ramah lingkungan dan cepat terurai juga fungsinya sama seperti kantong plastik konvensional, namun dengan harga tetap murah. “Harganya sama dengan kantong plastik biasa sekitar Rp30 ribu per pack atau Rp200 per lembar,” tandas pengusaha kontraktor tersebut. aka/ama
i nyoman parsa
22/07/2019 at 11:44 am
dimana sy bisa mendapatkan kantong plastik singkong utk dijual lagi