Connect with us

    EKONOMI

    “Bank Indonesia Mengajar” Angkat Digitalisasi Ekonomi Digital

    Published

    on


    Denpasar, JARRAKPOS.com – Bank Indonesia ikut aktif membantu kemajuan dunia pendidikan, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian pelaksanaan peringatan HUT Bank Indonesia ke-66 dan HUT Republik Indonesia ke-74 dengan melaksanakan Program “Bank Indonesia Mengajar” yang diselenggarakan di seluruh wilayah kerja Bank Indonesia. Sesuai dengan tema HUT BI ke-66 yaitu Bertransformasi Mewujudkan Kontribusi Nyata Bank Indonesia, maka Program Bank Indonesia Mengajar menjadi refleksi dari kontribusi nyata Bank Indonesia melalui kegiatan pengajaran dan berbagi ilmu.

    Ks12b#Ik-6/8/2019

    Program BI Mengajar dilaksanakan secara serentak baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Perwakilan Dalam dan Luar Negeri sejak tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus 2019. Di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, program BI Mengajar dilaksanakan di SMA Dwijendra, Selasa (6/8/2019). Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menjadi narasumber pada Program Bank Indonesia Mengajar yang mengangkat tema “Peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan di Indonesia”. Di hadapan 500 siswa dan guru SMA Dwijendra, Trisno menjelaskan mengenai tugas dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.

    Baca juga : PT Jasa Marga Bali Tol Salah Satu Penunggak Pajak “Gajah” Diburu Samsat Kerthi

    Lebih lanjut, Trisno menjelaskan transformasi digital yang mempengaruhi sektor sosial dan ekonomi yang berasal dari peningkatan interkonektivitas dari fungsi pekerjaan dan teknologi yang semakin canggih. “Ekonomi digital di Indonesia dikategorikan menjadi tiga. Pertama, On Demand Services yaitu sistem pelayanan yang dikembangkan atas kebutuhan konsumen, seperti GoJek, Grab, Netflix, Spotify, dan lainnya.  Kedua, Fintech yang merupakan inovasi pada sektor finansial, seperti GoPay, Ovo, Kredivo, TaniHub. Terakhir, E-Commerce yaitu penyebaran penjualan, pembelian, pemasaran barang dan jasa seperti Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak, dan lainnya,” jelas Trisno.

    1b#Ik-20/7/2019

    Untuk pengembangan ekonomi digital, Trisno menerangkan perlunya kolaborasi antar sektor. Pemerintah atau regulator membuat instrumen program, regulasi dan kebijakan. Pelaku usaha dan masyarakat pengguna UMKM berpartisipasi aktif memanfaatkan digital seperti e-commerce. Industri berkolaborasi sebagai penggerak ekonomi. Research and Development Inovator melakukan penelitian dan pengembangan inovasi. Sekolah, universitas, praktisi, profesional selaku pencipta dan penumbuh digital talent. Sebagai regulator Sistem Pembayaran, Bank Indonesia dalam mengeluarkan kebijakan mempertimbangkan inovasi dan risiko kehati-hatian.

    Baca juga : Sekda Wisnu Wijaya Serahkan Sertifikat Diklat dan Ijin Usaha Simpan Pinjam

    Advertisement

    Penyelenggara Teknologi Finansial dalam bidang sistem pembayaran harus mendaftar ke BI dan wajib melaporkan data transaksi dan informasi lainnya. BI juga mengatur perlindungan konsumen dalam teknologi finansial serta menetapkan virtual currency bukan alat pembayaran yang sah. Melalui Program BI Mengajar ini Trisno mengharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat terkait peran dan tugas Bank Indonesia, khususnya dalam menghadapi era digitalisasi ekonomi dan keuangan saat ini. tra/ama

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]