Connect with us

    DAERAH

    Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot Dipadati Pemedek, Ini Dudonan Karyanya

    Published

    on


    Tabanan, JARRAKPOS.com – Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, Tabanan, berlangsung mulai Budha Wage Langkir, atau Rabu (7/8/2019). Rangkaian pujawali akan nyejer sampai 10 Agustus 2019. Berdasarkan sejarah, Pura Tanah Lot termasuk dalam Dang Kahyangan dimana Dang Hyang Nirartha bermeditasi menyatukan energi gunung dan lautan (Lingga Yoni), sehingga terjadi kehidupan di muka bumi. Ketika hendak meninggalkan tempat itu Dang Hyang Nirartha meminta masyarakat setempat untuk mendirikan bangunan suci untuk memuliakan Dewa Lautan dan Dewa Gunung (Nyegara Gunung). Kemudian dititahkan pujawalinya setiap 210 hari sekali yakni saat Budha Wage Langkir.

    Insert : Dudonan Karya di Pura Tanah Lot.

    Saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali mulai berdatangan memadati pura di tengah laut ini. Antreannya biasanya saat pagi dan malam hari. Bahkan sehari sebelumnya yakni Selasa (7/8/2019) malam sudah mulai banyak pemedek yang bersembahyang. Piodalan di Tanah Lot ini juga bersamaan dengan Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di kawasan DTW Tanah Lot. Iring-iringan pemedek menambah keindahan DTW Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut. Menjelang sore, arus wisatawan semakin bertambah. Mereka ikut berbaur di bibir pantai bersama para pemedek. Menurut Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Toya Adnyana, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan.

    Baca juga : Tradisi Melasti di Pantai Tanah Lot Jadi Daya Tarik Wisatawan

    Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan DTW Tanah Lot. “Bahkan, mereka rela menunggu seharian untuk bisa mengabadikan moment yang paling digemari wisatawan asing ini. Wisatawan sangat antusias melihat langsung prosesi keagamaan di DTW Tanah Lot. Untuk pemedek lokal biasanya kebanyakan berdatangan satu hari sebelumnya atau saat pujawali antara pukul 19.00-22.00 malam harinya, karena pas itu air laut sedang surut-surutnya,” jelasnya. Kegiatan biasanya mencapai puncak keramaian saat sore sampai malam hari. “Disini kita juga dibantu oleh teruna teruni dari Desa Pekraman Beraban yang ngaturang ayah secara bergilir. Mereka sudah mulai ngayah dari sebelum Hari Raya Kuningan sampai nanti mesineb tanggal 10 Agustus 2019,” imbuhnya.

    Ik-1/3/2019

    Jadi dikatakan dari masing-masing banjar adat di Desa Pekraman Beraban, secara bergiliran sekaa teruna teruninya ngaturang ayah di Pura Luhur Tanah Lot. “Biasanya mereka secara bergilir dari pagi sampai malam hari, jelasnya. Selain itu jika air laut sedang pasang, pihak panitia akan memasang tali sepanjang area beji fungsinya untuk membantu pemedek yang akan bersembahyang ke luhur ataupun yang akan mepamit selesai bersembahyang. Dan juga kita menyiapkan rubber boat untuk antisipasi,” tutupnya. Sementara satu hari sebelumnya, atau Selasa 6 Agustus 2019 dilaksanakan upacara Ngebejian di Beji Kaler Pura Luhur Tanah Lot. Upacara itu dilaksanakan pukul 17.00 wita, untuk menyucikan atau membersihkan semua pratima (benda sakral) yang akan dipakai dalam piodalan besoknya dengan air suci dari Beji (sumber air suci) di Pura Luhur Tanah Lot. rls/ama

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply

    Advertisement

    Tentang Kami

    JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

    Kantor

    Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
    Tlp. (0361) 448 1522
    email : [email protected]

    Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
    [email protected]