EKONOMI
600 Hektar Sawah di Bali Disulap Jadi Pertanian Organik
Tabanan, JARRAKPOS.com – Mengintensifkan pengembangan pertanian organik, khususnya bagi petani padi di Bali, Pemprov Bali melalui Dinas Pertanian Provinsi Bali sepanjang tahun 2019 terus melaksanakan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi. Dem Area dilaksanakan untuk lahan sawah seluas 600 hektar yang akan disulap jadi pertanian padi organik yang menyebar di Kabupaten Tabanan, Buleleng, Bangli, Karangasem dan Denpasar untuk 11 subak sawah. Pada kegiatan tersebut anggota subak diberikan bantuan sarana produksi berupa bibit, pupuk organik, pestisida organik dan sarana produksi lainnya.
“Petani dibimbing melaksanakan teknis budidaya tanaman secara organik. Diharapkan dengan melaksanakan langsung dan melihat hasilnya petani akan semakin yakin bahwa dengan sistim pertanian organik tanaman akan lebih sehat. Bahwa pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami lebih efektif dan efisien, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan pencemaran lingkungan serta bio diversitas terkendali,” ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si didampingi Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura (BPTPH), I Nyoman Swastika, saat panen Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi di Subak Bengkel, Kediri, Tabanan (15/10/2019).
Baca juga : Dukung Pergub Produk Lokal, Pemprov Bali Intensifkan Program Hilirisasi Pertanian
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Edy Purwanto yang hadir dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa hal penting kepada krama Subak Bengkel. Petani diharapkan menggunakan pupuk organik dan dolomit sesuai dosis anjuran dan secara bertahap terus mengurangi penggunaan pupuk kimia. Dalam mengendalikan serangan atau populasi hama penyakit tanaman dengan menggunakan musuh alami seperti tanaman perangkap dan agen pengendali hayati (pestisida organik).
Bersambung…