DAERAH
Jokowi Kunjungi Desa Kukuh, Ajak Petani Ngobrol Santai di Dipan Bambu
TABANAN, JARRAK POS – Presiden Joko Widodo, ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika dan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, mengunjungi Desa Kukuh, Marga, Tabanan, Jumat (23/2/2018).
Kedatangan Presiden RI ke-7 tersebut dalam rangka meninjau proyek Program Padat Karya dari Kementrian PUPR, yang dikerjakan di Subak Jaka Dayang, Banjar Denuma, Kukuh, Marga, Tabanan. Meliputi, jalan produksi dan Irigasi Kecil di Subak Jaka Dayang. Dan ini merupakan kunjungan perdana Presiden Jokowi ke Desa Kukuh, sudah sepantasnya Kukuh berbangga.
Setibanya di Kukuh, tepatnya di area persawahan Subak Jaka Dayang, Presiden Jokowi beserta rombongan disambut meriah oleh masyarakat Kukuh yang dikomando Perbekel I Made Sugianto, yang saat itu sedang memperbaiki jalan dan irigasi persawahan bersama dengan masyarakat dan para petani. Nampak juga dalam kerumunan salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, yakni I Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Camat Marga I Gusti Ngurah Alit Adiatmika.
Kedatangan Presiden Jokowi membuat petani di Desa Kukuh senang. Apalagi Presiden mau mendengar keluh kesah petani sambil duduk santai di dipan bambu di sawah tersebut. Tanpa sungkan, petani setempat sampaikan keluhan macetnya sertifikat yang diurus melalui Program Prona.
Mendengar keluhan petani, Presiden Jokowi langsung perintahkan pegawainya mencatat permasalahan para petani. Presiden Jokowi bertanya kepada petani manfaat kegiatan padat karya tunai dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Pekaseh Subak Jaka, Ir I Wayan Yusa mengungkapkan, kegiatan padat karya multi keuntungan. Selain mendapat perbaikan saluran irigasi juga ada pekerjaan rabat beton jalan pertanian. Secara ekonomi akan berimbas pada peningkatan penghasilan, terutama menekan biaya angkut padi menuju jalan.
Wayan Yusa menerangkan, kegiatan padat karya berupa pengerjaan jalan pertanian dan saluran irigasi sepanjang 600 meter. Dana yang dikucurkan dari Kementerian PUPR sebesar Rp 600 juta. Sementara para pekerja mendapat upah Rp 85 ribu per hari dan Rp 125 ribu per hari untuk tukang. Estimasi pengerjaan kegiatan ini selama 50 hari. Wayan Yusa menambahkan, kegiatan padat karya sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pembetonan jalan persawahan dan senderan saluran irigasi, material lokal juga laku.
Perbincangan tersebut berlangsung hampir kurang lebih 30 menit, dan setelah itu melakukan peninjauan kembali serta bercengkrama dengan masyarakat yang sedang mengerjakan proyek irigasi. Saat di Subak Jaka Dayang, Presiden Jokowi mengatakan agar seluruh Kementrian di Kabinetnya bisa mencontoh Program dari Kementrian PUPR. “Kita harapkan semua Kementrian seperti ini, beberapa sudah. Artinya Kementrian yang lain untuk proyek-proyeknya di Daerah, kita sudah tekankan juga untuk segera dimulai, itu yang pertama, dan kedua, bajak pola padat karya, tunai”, tegas Jokowi.
Dan percepatan itu semata-mata diharapkan untuk kepentingan Rakyat sehingga bisa mendongkrak perekonomian Rakyat. Sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur. “Ini betul-betul nanti kita harapkan untuk mendongkrak peredaran uang di Desa, di Daerah, meningkatkan daya beli, dan meningkatkan konsumsi masyarakat, arahnya kesana”, jelas Jokowi.
Setelah itu, Presiden Jokowi bertolak ke acara berikutnya di Margarana. Dalam rangka penyerahan Sertifikasi Tanah Gratis atau PTSL (Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap) Gratis, sejumlah 15.000 sertifikat tanah kepada lebih dari 9.000 warga di Kabupaten Tabanan. Jin.
Ket Foto: Presiden Jokowi Saat Mengunjungi Proyek Program Padat Karya di Desa Kukuh, Marga, Tabanan.
You must be logged in to post a comment Login