DAERAH
Giliran Gianyar Dukung Gerakan Sosial #KurangiResiko
Gianyar, JARRAKPOS.com – Gerakan sosial peduli lingkungan bertajuk #KurangiResiko di Bali secara konsisten terus berlangsung. Kali ini, komitmen bersama menjaga Bali Bersih mulai tercanang di Kabupaten Gianyar. Tepatnya dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, ratusan pemuda yang tergabung di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Gianyar dan Komunitas Malu Dong melakukan aksi Clean Up di kawasan Car Free Day, Taman Kota Ciung Wanara, Gianyar, Minggu (27/10/2019).
Sebelumnya, gerakan sosial #KurangiResiko, yang digagas Komunitas Malu Dong, sudah dilakukan di sejumlah daerah seperti di kawasan Sanur, Karangasem dan Tabanan. Berbagai aksi dilakukan mereka mulai dari membersihkan puntung rokok hingga memasang asbak raksasa (smoking area) di areal Kantor Bupati Gianyar. Tak hanya itu, dalam kegiatan ini juga sekaligus menjadi ajang sosialisasi melalui kegiatan talk show mengampanyekan gerakan #KurangiResiko secara konsisten kepada masyarakat.
Baca juga : Atasi Sampah Plastik, Gerakan “KurangiResiko” Sasar Tabanan
Adapun pembicara talk show melibatkan Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, AA Istri Dwi Hari Hidayati, Founder Griya Lulu (Bank Sampah), Nara Brasika dan Founder Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta. Pendiri Komunitas Malu Dong, Komang Bemo Sudiarta mengatakan, hal ini sebagai bentuk konsistensinya dalam membangun kesadaran menjaga lingkungan dalam aspek kehidupan sehari-hari. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko dalam aspek kehidupan sehari-hari, seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai dan membuang sampah pada tempatnya.
”Terutama himbauan untuk tidak membuang sampah puntung rokok secara sembarangan dan lebih baik menggunakan produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih baik karena tidak menimbulkan sampah,” ungkapnya. Pemerintah, dalam hal ini punya peranan penting dalam membangun kesadaran kolektif menjaga Bali Bersih dan mengurangi dampak risiko sampah melalui regulasi yang tegas. Selain mengotori lingkungan, sampah plastik utamanya puntung rokok membutuhkan waktu lama untuk terurai. Gerakan ini berupaya untuk mengurangi risiko tersebut melalui peningkatan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga : Pedagang Ritel Tradisional Larang Akses Anak-Anak Membeli Rokok
Selain itu, gerakan ini juga mengajak para perokok bertanggung jawab dengan membuang puntung di asbak yang sudah disediakan.”Ini semua harus dimulai dari hal kecil, dan utamanya soal mental. Semua harus dimulai sejak dini, bersama-sama dan terpenting adalah konsisten,” katanya. Ia pun menyadari hak kebiasaan merokok tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Sebab itu, masih ada cara yakni meminimalisir risiko dengan menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dan tidak mengganggu sekitar karena tidak menghasilkan asap. Terpisah, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan apresiasinya atas gerakan sosial #KurangiResiko juga digaungkan di Gianyar.
Terlebih dalam kegiatan ini langsung menyasar dan melibatkan generasi muda penerus bangsa untuk hidup bersih dan sehat. Menurut dia, dukungan dari semua elemen masyarakat guna mewujudkan Bali bebas sampah puntung rokok sangat penting. Kedepan, pihaknya berencana akan mengadopsi program asbak raksasa ini dan menempatkannya di sejumlah titik publik. ”Kita semua masyarakat, pemerintah dan swasta harus bersatu padu untuk membuat Bali lebih bagus, lebih aman, lebih nyaman,” ungkapnya usai meresmikan penempatan asbak raksasa. tim/ama