NEWS
“Burger Shot” Penuhi Panggilan PHDI Bali, Sampaikan Permintaan Maaf Soal Loker Berbau Sara
Denpasar, JARRAKPOS.com – Akibat postingan lowongan pekerjaan (Loker) yang berbau Sara dan dinilai mendiskriminasi umat Hindu, merchant kuliner, “Burger Shot” harus berurusan dengan lembaga umat Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali. Memenuhi panggilan terkait klarifikasi Loker berbau Sara tersebut, Penanggung jawab Burger Shot Bali Andy Kusuma Wardhani langsung menyampaikan surat pernyataan dan permohonan maaf yang ditujukan kepada PHDI serta umat Hindu Bali pada umumnya di Sekretariat PHDI Bali, Jl. Ratna, Denpasar, Kamis (5/12/2019).
Andy Kusuma Wardhani mengaku Loker diskriminatif itu, awalnya diunggah oleh salah satu pegawai Burger Shot Cabang Malang, Jawa Timur tanpa berkordinasi dengan Burger Shot Bali. Disisi lain ia juga mengaku di Bali belum membutuhkan karyawan, karena masih dalam tahap membuka usaha. Atas kejadian tersebut ia meminta maaf kepada PHDI dan kepada seluruh umat Hindu, dan berjanji mengubah regulasi rekrutmen. “Saya mewakili Burger Shot meminta maaf yang sebesar-besarnya dengan kerendahan hati atas lowongan dan efek lowongan yang telah di-post,” ujarnya lanjut mengatakan bahwa oknum pegawai yang mengunggah Loker diskriminatif sudah diberikan Surat Peringatan Kedua (SP2).
Baca juga : Bantah Sebar Loker Non Hindu, PT KKP Mohon Maaf
Didampingi Pimpinan Grab Wilayah Bali, Kresno Wibowo, juga menyanyangkan permasalahan ini terjadi. Pihaknya meluruskan bahwa posisi Grab Kitchen hanya sebagai penyedia tempat usaha bagi masyarakat atau UMKM untuk membuka usaha salah satunya untuk Burger Shot Bali. Agar persoalan ini tidak kembali terjadi pihaknya akan melakukan pengawasan ketat kepada merchant (pedagang) yang menyewa agar berhati-hati dalam hal penyampaian Loker. “Untuk semua merchant yang sudah dan akan bergabung, akan ditekankan kembali apabila membuka lowongan kerja agar tidak terjadi kembali kesalahpahaman seperti ini,” terangnya.
Menanggapi permohonan maaf tersebut, Sekretaris PHDI Kota denpasar, I Made Arka mengatakan pihaknya tetap membuka diri, sekaligus menekankan kepada pihak Burger Shot Bali dan Grab Bali agar introspeksi diri serta lebih intensif melakukan komunikasi saat melakukan perekrutan karyawan baik kepada Dinas Tenaga Kerja dan instansi terkait lainnya termasuk dengan lembaga umat di Bali. Secara khusus dirinya meminta Grab Kitchen agar menyampaikan kepada seluruh tenantnya, ketika mencari karyawan supaya tidak memunculkan nama agama. “Jangan sampai memunculkan nama agama, sehingga memunculkan persepsi di masyarakat Bali bahwa tidak ada tempat untuk bekerja bagi orang Hindu,” ujarnya.
Baca juga : Perizinan Lengkap, Satpol PP Minta PT KKP Mohon Maaf Terkait Loker Non Hindu
Dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan anggota Sabha Welaka PHDI Pusat, PHDI Provinsi Bali dan Kementerian Agama Denpasar ini, juga terlontat teguran keras yang disampaikan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Organisasi PHDI Provinsi Bali, Wayan Sukayasa. Ditegaskan sebagai lembaga umat pihaknya sangat terbuka atas pernyataan dan permohonan maaf baik lisan maupun secara tertulis. Kendati demikian ia menjelaskan masih ada desakan dari umat agar masalah ini tetap diproses secara hukum, bila nanti ditemukan kesengajaan dalam membuat Loker diskriminatif. “Kita akan diskusi dengan Pak Ketua (Ketua PHDI Provinsi Bali Prof. DR.Drs I Gusti Ngurah Sudiana, Msi, red) bagaimana petunjuk beliau. Jadi kami di hukum itu harus tetap berjalan, namun nanti keputusan ada di Pak ketua,” tandasnya. eja/ama