POLITIK
Golkar Badung Gagal Tampilkan Balon Bupati di Puncak HUT Golkar, Hanya Lima Kandidat Incar Recomendasi
[democracy id=”2″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Dari enam Pilkada serentak tahun 2020 di Bali, ternyata hanya Partai Golkar Badung yang gagal memunculkan bakal calon (Balon) Bupati Badung bertepatan dengan perayaan Puncak HUT ke-55 Partai Golkar di Wantilan DPD Partai Golkar Bali, Denpasar, Minggu (15/12/2019). Karena hanya nampak lima Balon kepala daerah dari kabupaten/kota yang sedang mengincar rekomendasi Partai Golkar, yakni Anak Agung Ngurah Manik Danendra (Balon Walikota Denpasar), I Nengah Tamba (Balon Bupati Jembrana), Anak Agung Ngurah Panji Astika (Balon Bupati Tabanan), I Made Subrata (Balon Bupati Bangli) dan I Wayan Artha Dipa (Balon Bupati Karangasem).
Para kandidat bupati dan walikota ini, nampak asik berbaur dengan jajaran pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Bali bersama pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten/ Kota se-Bali, anggota Fraksi Golkar DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/ Kota se-Bali serta ratusan kader, simpatisan dan masyarakat umum yang menghadiri acara Puncak HUT Partai Golkar. Seluruh rangkaian diikuti hingga tuntas karena mendapat perlakukan yang sangat istimewa dari acara Magibung (makan bersama) sampai pemberian tumpengan oleh (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. Kendati diperlakukan istimewa, DPD Golkar Provinsi Bali memastikan rekomendasi calon kepala daerah tak serta bisa segera diraih dengan mudah.
Baca juga : Tempuh Jalur Hukum, Jurus Pamungkas Lima Ketua Golkar se-Bali Dilengserkan Demer
Ditegaskan Demer, Partai Golkar memiliki mekanisme dan proses terbitnya rekomendasi itu masih panjang. “Apakah semua ini sudah (direkomendasikan Golkar)? Belum. Karena kami baru mulai melakukan tahapan pendaftaran, penjaringan. Ada yang belum malah, Denpasar belum tahapan penjaringannya. Yang sudah itu Jembrana, Tabanan belum melakukan. Seluruhnya nanti kami serahkan kepada Tim Pilkada, karena di Golkar ini yang mengambil keputusan kolektif kolegial. Selalu diambil keputusan melalui mekanisme partai. Itu nanti melalui Tim Pilkada, kemudian Tim Pilkada nanti akan laporkan hasil laporannya, kemudian di-pleno-kan di sini. Setelah itu dibawa lagi ke pusat (DPP Golkar). Diplenokan lagi di pusat baru turun ke bawah. Jadi tidak ada yang diambil secara sepihak di Golkar ini,” bebernya.
Ia juga meminta bakal calon kepala daerah itu untuk bersabar, termasuk siap menerima keputusan Partai Golkar jika tidak mengusung mereka. “Saya berharap bersabar, teman-teman yang hadir saat ini bersabar dengan mekanisme partai Golkar . Bisa terpilih dan bisa tidak. Tergantung nanti hasil kajian Tim Pilkada. Yang mana Tim Pilkada harus mengikuti Juklak nomor 06, ada tahapan administrasi, tahapan survey, melihat PDLT, dsb sehingga pada akhirnya akan diambil keputusan bersama Tim Pilkada Provinsi dengan pusat,” tegas Demer. tim/ama