PARIWISATA
Objek Wisata Ceking Sembrawut, Pemkab Gianyar Ancam Ambil Alih
Gianyar, JARRAKPOS.com – Objek Wisata Ceking, Tegallalang, Gianyar dengan pemandangan sawah berundak saat ini kondisinya semakin memprihatikan. Selain kemecetan lalu lintas, kesemrawutan pembangunan, hingga sampah menuai sorotan dari Pemkab Gianyar. Jika kondisi ini terus memburuk tanpa adanya inisiatif pembenahan serta penataan ulang, tidak menutup kemungkinan Pemkab Gianyar mengancam bakal mengambil alih pengelolaan Objek Wisata ini.
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra mengatakan, Objek Wisata Ceking saat ini memang kondisinya sangat memprihatinkan. Karena itu diharapkan keseriusan Desa Adat Tegallalang sebagai pihak pengelola. Atas kondisi ini, Pemkab Gianyar bahkan sudah menawarkan opsi untuk menyelamatkan objek wisata yang menjadi salah satu icon wisata Bali itu. “Jika pihak pengelola tidak berinisiatif membenahi kondisi tersebut, Pemkab Gianyar akan mengelola secara penuh,” tegas Bupati Mahayastra, Minggu (22/12/2019).
Baca juga : Harus Berizin, Kembang Api di Gianyar Masih Diperbolehkan
Namun, jika desa adat serius ingin melakukan pembenahan, Pemkab Gianyar dipastikan akan membantu melakukan penataan dan hasil kunjungan objek wisata ini akan diserahkan kepada desa adat. Dalam pelaksanaan hal tersebut, pemerintah hanya memungut retribusi pajak saja. “Namun jika Pemkab yang mengambil alih, maka pendapatan dari objek wisata tersebut akan dibagi ke kas daerah, di luar retribusi pajak,” terangnya.
Diungkapkan sejak dulu pihaknya sudah memberikan saran kepada pengelola Objek Wisata Ceking, karena jika kondisi tersebut tetap dibiarkan makan akan ditinggalkan pengunjung. Sehingga yang mengalami kerugian tidak hanya pihak desa adat setempat namun juga pemerintah yang memiliki perhatian penuh di bidang pariwisata. Karena itu, Pemkab Gianyar siap membantu pengelola untuk melakukan penataan. “Pemerintah siap membantu membangun kemudian diserahkan kepada pengelola. Pemerintah hanya ambil retribusi pajaknya. Kalau (pengelolaan) diserahkan semuanya ke pemerintah, Pemerintah malah lebih siap,” ujar Mahayastra.
Baca juga : Stabilkan Harga Jelang Nataru, Disperindag Gianyar Gandeng Bulog Gelar Pasar Murah
Terkait bagaimana bentuk pengelolaannya, Mahayastra mengatakan bahwa bangunan-bangunan yang berada di bagian timur jalan harus dibawah trotoar, sehingga tidak merusak pemandangan. Intinya kata dia, saat seseorang melintas di jalan raya hanya terlihat objek persawahan. Bangunan-bangunan harus sejajar dengan tanah, tidak boleh mengalangi pemandangan. “Pihak desa adat sudat kita undang untuk diskusikan ini. Kalau mereka sadar dan ingin berbenah, semestinya mereka harus gerak cepat,” pungkasnya.
Secara terpisah, Bendesa Tegalalang, I Made Jaya Kesuma membenarkan pihaknya telah bertemu Bupati Gianyar, membahas masa depan Objek Wisata Ceking. Pihaknya sangat mengharapkan Pemkab Gianyar ikut membantu pihaknya menata Ceking. Disadari selama ini pihaknya kewalahan mengatur pembangunan, khususnya di sisi timur jalan atau di atas objek wisata. “Kami sangat berharap pemerintah membantu kami, tentunya kami inginkan yang terbaik untuk masyarakat. Kalau tetap dibiarkan seperti ini, kami juga tidak ingin ditinggalkan wisatawan,” tuturnya. tur/ama