DAERAH
Dipastikan Tidak Lolos, 1.044 Peserta CPNS Provinsi Bali Mombolos
Denpasar, JARRAKPOS.com – Dari total 13.420 peserta yang mengikuti tes ini, yang tidak hadir sebanyak 1.044 peserta, sehingga dipastikan 1.044 peserta tes CPNS yang membolos tersebut dipastikan tidak lulus dari total yang mengikuti tes selama sepekan dari Selasa 28 Januari – 3 Pebruari 2020 yang hadir sebanyak 12.376 peserta. “Dari jumlah yang mengikuti tes ini, ada kurang lebih 86 persen yang sudah memenuhi passing grade,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana usai memantau hari terakhir pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Provinsi Bali di Gedung BPSDM Provinsi Bali, Senin (3/2/2020).
Dijelaskannya, untuk tahap kedua yakni Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), persyaratannya adalah lulus passing grade. Namun karena yang boleh mengikuti SKB tiga kali dari jumlah formasi sebanyak 676, maka yang mengikuti SKB sebanyak 2.028 orang. “Yang lulus SKD ini kan banyak, maka nanti akan dilakukan perangkingan oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) BKN. Dicari nilai terbesar dengan jumlah tiga kali formasi 2.028 orang,” jelasnya. Ditambahkannya, perangkingan inipun sangat terbuka dan bisa dilihat melalui komputer. “Jadi meskipun sudah lulus passing grade, bukan berarti bisa mengikuti SKD. Melainkan akan dirangking oleh Panselnas, sehingga yang boleh mengikuti SKD tentunya yang nilainya tertinggi. Sedangkan jika ada nilai yang sama, tentu akan ada parameter,” tambahnya.
Baca juga: Seleksi CPNS Provinsi Bali Dimulai, Sekda Dewa Indra Tinjau Kesiapan Lokasi
“Pertama dilihat nilai secara keseluruhannya, namun jika ada yang sama maka akan dilihat bidangnya, yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TKW), Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Ini juga dilakukan sangat transparan, semua orang bisa melihat parameternya, dan juga bisa menggugat jika tidak sesuai,” tegasnya seraya mengatakan, proses pengumuman perangkingan ini pada 22 Maret 2020 dan dilanjutkan testing 30 Maret 2020. Dikatakan, passing grade yang tinggi ini disebabkan oleh persyaratan penerimaan CPNS ini IPK 3. Kendatipun demikian, ternyata yang melamar juga banyak, dan yang lulus juga banyak yang mencapai angka 86 persen. “Jadi secara umum, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengikuti seleksi ini cukup baik. Ini menandakan bahwa lulusan perguruan tinggi kita cukup baik,” tandasnya.
Sementara untuk peserta yang tidak hadir dalam tes ini, pihaknya memastikan gugur. “Jangankan tidak hadir terlambat ataupun merubah jam saja dipastikan tidak akan lolos,” tegasnya. Dalam kesempatan tersebut, Dewa Made Indra juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya peserta CPNS untuk tidak percaya terhadap iming-iming oknum tak bertanggungjawab yang mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS. Ditegaskannya, janji-janji itu dipastikan modus penipuan. “Jangan percayai siapapun yang mengaku bisa menolong meloloskan menjadi PNS. Kendatipun dia mengaku dekat dengan pejabat, itu bisa dipastikan bohong. Apalagi menggunakan uang, itu sudah pasti tidak bisa. Karena yang bisa menolong hanya nilai dan rangking yang berlangsung transparan,” bebernya. tim/eja/ama