POLITIK
Alit Kelakan Pantau Titik Bencana di Bali, Segera Bantu Rehab Pura Majapahit Terbakar
Denpasar, JARRAKPOS.com – Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, IGN Kesuma Kelakan, ST.M.Si., bersinergi dengan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali dan Kota Denpasar turun langsung memantau bencana di sejumlah titik rawan di Bali, Sabtu (22/2/2020). Politisi muda yang akrab disapa Alit Kelakan terpilih di parlemen pusat newcomer itu, bersama rombongan turun mengecek bencana yang menimpa masyarakat. Salah satunya musibah kebakaran di Pura Majapahit yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.83, Banjar Monang- maning, Kelurahan Pemecutan Kelod, Denpasar, Rabu (29/1/2020) siang. Akibat musibah yang menghanguskan enam bangunan pelinggih pura, yakni Pelinggih Tajuk, Gedong, Menjang Sluwang dan Mundak Sari yang ditaksir telah merugikan sedikitnya sekitar Rp500 juta.
Pura tetakson yang diamong dua banjar, yakni Banjar Monang Maning dan Samping Buni dengan 68 pemaksan itu terbakar dibagian atap pelingih dan sebagian pelinggih hangus dilalap api, namun hingga kini belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Karena itulah, Alit kelakan langsung berkoordinasi dengan jajaran BPBD Bali dan BPBD Kota Denpasar untuk memantau sejumlah titik bencana di Bali. “Termasuk bencana kebakaran yang menimpa Pura Majapahit ini. Harapan kita ini cepat ditanggulangi dan dibantu oleh pemerintah. Secara pribadi kita juga sudah bantu. Mudah-mudahan cepat clear untuk merehab pembangunan pura dan partisipasi masyarakat semakin banyak yang termotivasi untuk membantu,” ungkap Alit Kelakan seraya menyebutkan, bantuan akan dialokasikan dari BPBD Provinsi yang kebetulan ikut hadir, sehngga bantuan bisa segera turun.
Baca juga: Kesuma Kelakan Bantu 350 Paket Sembako Gratis dan Dua Kursi Roda
“Jika proses administrasinya bisa cepat, maka realisasinya juga bisa cepat dilakukan untuk membantu rehab pura,” tandasnya. Di sisi lain, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali, Drs. I Made Rentin, AP.M.Si., didampingi Kasi Rehab BPBD Kota Denpasar, I Gede Mardaya menambahkan, bantuan sosial (Bansos) tidak terencana dari APBD Provinsi Bali sifatnya hanya stimulan. Selama ini, bisa dibantu dengan mengajukan proposal yang hanya maksimal dibantu setengah dana dari yang diusulkan. Karena bantuan Bansos tidak terencana ini untuk mengakomodir sembilan kabupaten/kota se-Bali. “Tidak hanya di Kota Denpasar saja, tetapi kita akan membantu dengan angka yang maksimal, sesuai arahan beliau (Alit Kelakan, red) sebagai Anggota DPR RI di Komisi VIII,” tegas Made Rentin yang juga menjabat Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali.
Untuk itu, Bansos yang akan turun ditentukan dari angka awal yang dilihat dari rencana anggaran biaya (RAB) permohonan, baru akan diturunkan tim verifikasi yang tidak saja dari BPBD Bali, namun juga yang sifatnya teknis dari PUPR Provinsi Bali yang akan menentukan, menaksir dan menilai kesesuaian antara proposal yang diajukan dengan kondisi riil yang ada di lapangan. Pada kesempatan itu, Kelian Pura Majapahit, I Made Subagia, didampingi mengaku sangat berterimakasih atas perhatian dan perjuangan dari Alit Kelakan yang sudah datang memberikan bantuan. “Harapan kami bisa segera dibantu membangun kembali fisik pelinggih pura. Saat Kuningan nanti akan membentuk panitia pembangunan. Diharapkan nanti bisa dibantu Rp500 juta untuk membantu meringankan beban krama pengempon,” imbuhnya. tim/mas/ama/ksm