POLITIK
Made Urip Gelontorkan Bantuan Alsitan, Program KBR, KRPL dan UPPO Rp1,036 Miliar
Buleleng, JARRAKPOS.com – Komitmen perjuangan membangkitkan nilai tawar petani dan krama subak di Bali, tak hanya jadi jualan janji politisi senior dari PDI Perjuangan ini. Hal itu nampak nyata saat Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Drs. I Made Urip, M.Si yang kali ini didampingi Anggota Komisi I DPRD Buleleng, Dewa Gede Sugiharto, langsung Turba atau turun ke bawah untuk menggarap para petani dan krama subak di Kabupaten Buleleng. Seperti biasanya, kehadiran Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang kini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup tersebut datang tanpa tangan hampa, namun juga menyerahkan secara simbolis bantuan Alsintan, Program KBR (Kebun Bibit Rakyat), Program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) dan pabrik UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) di Kabupaten Buleleng dari APBN tahun anggaran 2019, sekaligus serah terima hibah Bansos APBD Kabupaten Buleleng tahun anggaran 2019 yang difasilitasi oleh Made Urip bersama Dewa Sugiharto di Lapangan Volly Desa Jineng Dalem, Singaraja, Buleleng, Minggu (8/3/2020) siang.
Bantuan yang diperjuangkan Made Urip itu, senilai total Rp1,036 miliar untuk Kelompok UPPO Desa Jineng Dalam Rp200 juta, 2 kelompok KRPL total Rp100 juta, 2 kelompok KBR total Rp100 juta di Desa Kayu Putih, Sukasada, 12 unit traktor total Rp420 juta, 7 unit pompa air total Rp105 juta, 12 unit hand sprayer total Rp36 juta dan 5 unit power thresher total Rp75 juta. Setelah menerima bantuan dengan bertatap muka langsung dengan Made Urip, nampak wajah cerah dan sumbringah ratusan petani dan krama subak di Buleleng yang hadir saat itu. Salah satunya, Kelian Subak Tegalan Penarukan, Putu Putra Yasa sebagai penerima bantuan hand traktor mengakui bantuan Made Urip dan Dewa Sugiharto sudah terbukti dan tidak pernah diragukan lagi oleh kaum marhaen di Buleleng. “Kita harapkan ke depan bantuan dari Pak Urip dan Pak Sugiharto bisa terus berlanjut. Karena terbukti bantuannya, seperti traktor ini sangat bermafaatkan dan dibutuhkan oleh petani dan krama subak di sini. Dan sudah sangat banyak bantuan yang diberikan Pak Urip dan Pak Sugiharto,” katanya.
Pada kesempatan itu, Perbekel Jineng Dalem, Ketut Mas Mudarma juga berkata sama, selain mengucapkan terimakasih atas kehadiran Made Urip bersama undangan lainnya yang turun langsung ke tengah-tengah masyarakat di pelosok desa. “Terimakasih kepada Pak Urip dan Pak Dewa Sugiharto yang telah banyak memberikan bantuan termasuk hibah dan Bansos 2019. Kita juga berharap banyak program ke depan yang bisa dibantu,” bebernya seraya mengusulkan agar program trotoarisasi di Desa Jineng Dalem bisa dibantu, sehingga bisa terus dilanjutkan. Di sisi lain, mewakili Bupati Buleleng, Kepala Bappeda Buleleng, Nyoman Genep menegaskan Made Urip sangat rajin turun membantu sektor pertanian di Buleleng, terbukti sejumlah bantuan sudah turun, seperti Alsintan dan program UPPO ini, termasuk Dewa Sugiharto juga aktif turun membantu petani di Buleleng. “Berkat perjuangan beliau para petani dapat bantuan di Buleleng. Apalagi sekarang petani kita sudah oper seks, karena petani kita rata-rata lebih 50 tahun. Di sisi lain anak muda malas terjun di sektor pertanian, sehingga kelompok subak akan terus meminta bantuan untuk menuju pertanian maju, mandiri dan modern,” tegas mantan Kadis Pertanian Buleleng ini.
Mendapat sambutan luar biasa, Made Urip mengucapkan terimakasih atas dukungan petani dan krama subak, sehingga bisa meraih suara 22 ribu lebih di Kabupaten Buleleng. Meskipun memang basis suara di Tabanan dengan 154.180 suara, namun ditambah suara dari luar Tabanan hingga tembus 255.130 sebagai peraih suara Anggota DPR RI terbanyak di Dapil Bali dan 7 besar nasional. Untuk itu, politisi asal Desa Tua, Marga, Tabanan ini datang langsung menyerahkan bantuan di sektor pertanian tahun 2019, sekaligus bertatap muka yang baru kali ini bisa diserahkan secara simbolis. Apalagi Kabupaten Buleleng menjadi salah satu basis pertanian dalam arti luas, baik perkebunan seperti cengkeh yang akan terus dipacu dari pusat, karena dari ABPD Buleleng tidak akan cukup ditambah lagi kondisi sekarang sektor pariwisata menghadapi wabah Corona di Bali. “Saya saat naik pesawat dari Jakarta sepi melompong, hanya 15 orang. Karena itu, sektor pertanian ini harus terus dihidupkan untuk memenuhi ketahanan pangan. Karena jika sektor pariwisata kita terganggu, kemana kita lari? Seperti bom Bali hampir 3 tahun direcovery, karena itu banyak yang kembali numbek ke carik-carik (bekerja ke sawah, red). Makanya sektor pertanian harus terus dilestarikan dengan mencari program dari pusat untuk membantu petani,” bebernya.
Anggota parlemen yang dijuluki Wakil Rakyat Sejuta Traktor ini, juga berharap bantuan yang diterima agar dimanfaatkan dan digunakan dengan baik, dan agar betul-betul pertanian ini bisa produktif, selain memperkuat kelompok-kelompok pertanian untuk mendapat bantuan APBN dari pusat. “Silahkan subak yang butuh traktor atau program yang lain silahkan berkomunikasi, dan kita akan siap membantu petani di Buleleng. Karena komitmen kita sebagai Anggota DPR hanya penyambung lidah, seperti duduk di Komisi IV selama 5 periode ini akan terus membantu program pertanian. Untuk petani, misalnya subsidi pupuk subsidi benih dan program lainnya sudah kita perjuangkan,” tegas Made Urip sekaligus meminta agar terus menjaga subak dan jangan terus tergantung di sektor pariwisata dengan melestarikan pertanian menjadi budaya di Bali dengan program kongkrit dan nyata. “Meskipun kecil, namun bermanfaat dan memberikan sumbangan kedaulatan pangan di Buleleng. Untuk usulan bantuan tahun 2020 sudah ada dari Buleleng dan akan kita akan perjuangkan lagi di tahun 2021 mendatang,” tutup Made Urip. tim/dyn/ama