NEWS
Diusulkan, Gubernur Bali Perpanjang Nyepi 14 Hari
Denpasar, JARRAKPOS.com – Surat terbuka datang dari salah satu Warga Desa Adat Gelgel, Dr. Rudy Susanta yang menyebar di media sosial dan sejumlah WhatsApp grup, Kamis (26/3/2/2020). Isinya meminta dan mengusulkan agar Nyepi tahun 2020 ini diperpanjang menjadi 14 hari untuk mencegah wabah virus Covid-19 atau Corona. “Salam sehat buat pak gubernur, kasus covid-19 semakin hari semakin bertambah jumlahnya, disatu sisi ketaatan masyarakat kita untuk tinggal di rumah masih kurang. Saya tidak menyalahkan masyarakarat kita, mengingat urusan perut, mereka harus makan. Tapi saya masih optimis dengan Bali, dimana kita punya banjar, kita punya gotong royong, kita punya LPD. Usul saya, perpanjang Nyepi menjadi 14 hari dengan sangsi yg ketat,” begitu cuitannya yang bisa dibaca sejumlah netizen.
Bagaimana makan warga yang bekerja harian??? Dia mengingatkansaat bencana Gunung Agung, banjar menjadi dapur umum, beras dan kebutuhan pokok berasal dari sumbangan masyarakat. Karena itu, bagaimana kalau bencana Covid-19 ini dibuat mirip seperti itu (manfaatkan banjar sebagai posko tempat penerima logistik, dan sumbangan warga diarahkan ke masing-masing banjar). “Bapak tutup Bali selama 14 hari, kalau ada yg masuk Bali agar bersedia dikarantina dulu selama 14 hari, gandeng lembaga adat utk membuktikan bahwa kita orang bali sangat penurut kepada pemimpinnya, buktikan bahwa orang bali masih punya rasa gotong royong yg tinggi, kita buktikan kepada dunia bahwa kita serius menangani covid-19 ini. Andai pemerintah kekurangan dana, mari kita kumpulkan pengusaha, PNS atau relawan utk menyumbang kebutuhan pokok utk 14 hari,” bebernya
Ia juga meminta semua krama Bali tidak boleh mengeluh, oleh karena sedang dalam keprihatinan. Dirinya mengaku sebagai dokter sangat prihatin, ditengah-tengah lonjakan kasus ini. Jangan sampai respon pemerintah terlambat dalam mencegah penularan. “Dalam hal menyumbang mari bersatu padu, tapi Dalam memutus rantai penularan Covid-19 ini mari menjaga jarak dan diam dirumah aja, kami yakin apabila kebijakan ini yg bapak ambil. Sebagian besar masyarakat akan setuju. *INI BUKAN LOCKDOWN*, tapi Nyepi 14 hari. Tutup pasar, dan toko, tutup akses masuk bali, jadikan banjar sebagai tempat logistik umum (semua sumbangan tujukan ke banjar masing-masing). *”kanggoang yg penting cukup makan dulu, kebutuhan lain pikirkan setelah kondisi stabil”* Berikan kelonggaran dibank utk saudara kita yg punya hutang selama bencana ini,” tandasnya.
Dengan tekad yang kuat, dirinya yakin akan bisa keluar dari masalah ini. “Maaf kalau ada yg tidak berkenan, dan tulisan saya pasti akan menumbulkan pro kontra, semakin cepat covid-19 ini bisa kita tangani, semakin cepat pula kita bisa bangkit membangun Bali. Semakin lambat kita bergerak semakin cepat virusnya berkembang di masyarakat, dan ini akan merugikan Bali yg bergantung dari pariwisata. Tulisan ini saya buat,ok kecintaan saya pada Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Rahajeng warsa anyar saka 1942, semoga bencana ini segera berakhir. Svaha. Mohon bantu sampaikan ke pak gubernur, bagi yg punya akses,atau bantu share nggih. Suksma. Semoga pikiran baik datang dari segala arah penjuru mata angin. I Nyoman Rudi Susantha,” tutupnya. tim/ama