Mada Urip Berbagi, Sumbangkan 1,5 Ton Beras Bantu Buruh Bangunan dan Pekerja Harian

Tabanan, JARRAKPOS.com – Usai secara maraton menggelontorkan bantuan 1.000 paket dari total 2.000 paket ikan sehat dan bermutu kualitas ekspor kepada tenaga medis dan warga yang terdampak Corona atau virus Covid-19, kini Drs. I Made Urip, M.Si., selaku Ketua DPP PDI Perjuangan tiga periode yang saat ini membidangi Pertanian dan Lingkungan Hidup itu, kembali menyumbangkan sembako, berupa 1,5 ton beras, khususnya dibagi untuk para buruh bangunan dan pegawai harian. Bantuan sosial Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini, secara simbolis diserahkan di Bale Banjar Tegal Baleran, Tabanan, Senin (18/5/2020). Penyerahan bantuan tersebut, tak lupa juga tetap menerapkan dengan ketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan social distancing dan physical distancing.

1bl-ik#15/5/2020

Seperti diketahui, musibah pandemi Corona yang mewabah di Bali, termasuk di Tabanan membuat semua sektor terpuruk, sehingga sangat berimbas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk itulah, wakil rakyat sejuta traktor yang biasa disapa MU ini, terus berbagi dengan menyalurkan bantuan 1,5 ton beras, bersama Anggota Fraksi PDIP DPRD Tabanan Dapil Tabanan dan Kerambitan, I Gusti Komang Wastana, I Gede Putu Desta Kumara dan Ni Made Rahayuni, disaksikan langsung Bendesa Adat Kota Tabanan, I Gusti Ngurah Siwa Genta, Perbekel Dauh Peken dan Delod Peken, petugas partai dari PAC dan Anak Ranting PDIP Kecamatan Tabanan, termasuk prajuru banjar adat dan dinas se-Kota Tabanan.

Aksi sosial MU ini, sebagai bentuk kepedulian dan berbagi, akibat imbas wabah Corona. “Saya mengucapkan terimakasih, karena sejak tahun 1999 terus terpilih berkat dukungan masyarakat di Kota Tabanan yang tetap setia dan cinta kepada PDI Perjuangan,” ucap Made Urip, seraya berharap bantuan yang disebutnya hanya secuil ini, bisa membantu warga yang terdampak untuk menghadapi musibah yang mendunia ini. Karena terbukti tidak ada negara yang kebal dan semua terkena Covid-19. “Untung di Bali, adatnya sangat kuat di bawah komando Gubernur Bali dan jajarannya bersama bupati dan walikota bisa menangani Covid sangat rapi dan kompak, sehingga tingkat kematian sangat rendah dan juga mendapat apresiasi Presiden Jokowi. Bahkan media asing memberitakan orang Bali kebal Corona, padahal awalnya diperkirakan menjadi episentrum Corona. Ini karena Bali menangani secara sekala dan niskala,” bebernya.

1th-bn#1/2/2020

Menurutnya, musibah ini bisa menjadi pelajaran di indonesia dan Bali khususnya, karena setelah kondisi normal akan lebih berhati-hati menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan. Seperti sudah biasa mencuci tangan dan memakai masker, karena menurut World Health Organization (WHO) virus Corona sangat sulit dan tidak mungkin bisa dihilangkan. Karena itu, kebiasaan ini harus dilakukan dan tidak mungkin bisa terus-terusan di rumah, karena ekonomi sudah tidak jalan. Bahkan pemerintah pun tidak bisa menanggung semua kebutuhan masyarakat terus menerus. Jadinya, melalui bantuan ini jangan dilihat dari jumlah dan besar kecilnya, karena hanya ingin meringankan dan membantu warga yang kesusahan dengan kerjasama dan gotong-royong. “Sedikit kita punya, kita bagikan yang membutuhkan. Ini beras 5 kg seluruhnya 1,5 ton dibagikan dan diharapkan ada manfaatnya. Karena yang paling terdampak di sektor pariwisata, terutama yang ada di perkotaan. Kalau di desa masih bisa bertahan, sehingga kita prioritaskan penanganan di perkotaaan,” bebernya.

Di sisi lain, Bendesa Kota Tabanan, I Gusti Ngurah Siwa Genta mengakui selaku Satgas Gotong Royong Penanganan Covid-19 Kota Tabanan, mengucapkan terimakasih kepada Made Urip yang sudah membantu masyarakat dalam bentuk sembako, sebagai kebutuhan mendasar menghadapi Covid-19. “Sekarang ekonomi sudah terpuruk, terjadi PHK dan ada yang kehilangan pekerjaaan, sehingga sangat membutuhkan bantuan sembako menghadapi Covid-19. Untungnya Kota Tabanan kondisinya masih hijau dan kita mengucapkan banyak terimakasih kepada Pak Urip yang peduli dengan masyarakat dan selalu ingat dengan masyarakatnya,” paparnya. Sebagai penerima bantuan, I Nengah Sumarmayasa bersama I Gusti Ketut Suparna, mengakui sebagai buruh bangunan sangat merasakan bantuan yang diberikan oleh Made Urip. Mereka mengucapkan terimakasih kepada Made Urip yang memberikan bantuan sembako dan hadir membantu warga terdampak Corona. “Kita mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan Pak Urip dan tidak bisa berkata apa lagi, dan hanya bisa mengucapkan suksma banget (terimakasih banyak, red),” tandasnya. aka/ama