EKONOMI
Sekda Dewa Indra Apresiasi Program Pasar Gotong Royong Krama Bali
Denpasar, JARRAKPOS.com – Sekda Provinsi Bali, Made Dewa Indra menghadiri serta mengapresiasi pencanangan pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Provinsi Bali, Jumat (7/8/2020). Diharapkan kegiatan yang didasari atas Surat Edaran Gubernur Bali Nomor: 15036 Tahun 2020 tentang Program Pasar Gotong Royong Krama Bali mampu mempercepat pemulihan ekonomi.
“Dengan meningkatkan kepedulian pegawai dan karyawan serta masyarakat secara bergotong royong membantu petani, nelayan, pengrajin dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan menggunakan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali,” ujar Dewa Indra saat membuka kegiatan mewakili Gubernur Bali, Wayan Koster.
Lebih lanjut disampaikan pandemi Covid-19 telah berdampak secara ekonomi dan sosial yang mengakibatkan menurunnya pemasaran produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali. Pemerintah Daerah, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD dan pihak swasta yang relatif tidak terkena dampak diharapkan harus hadir dan peduli secara bersama-sama dalam melindungi para petani, nelayan, pengrajin, dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah melalui pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali.
Program yang difasilitasi pemerintah dengan mempertemukan secara langsung antara penjual dan pembeli produk pangan dan sandang lokal Bali. Pangan yang dimaksud adalah pangan yang menjadi kebutuhan dasar yang dikonsumsi sehari-hari. Pada kegiatan terdebut penjual dan pembeli dapat melakukan transaksi secara langsung dengan harga lebih wajar serta sama-sama diutungkan.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, , Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, MSi., mengatakan sesuai hasil pendataan dan koordinasi untuk di tingkat provinsi tercatat terdapat 66 penyelenggara yakni sebanyak 22 di Instansi Vertikal dan BUMN/BUMD, 13 di lingkungan Kopertis dan perguruan tinggi, 6 di lingkungan Perbankkan serta di 25 lokasi untuk Perangkat Daerah Provinsi Bali.
“Beberapa penyelenggara ada yang tergabung dalam satu lokasi pasar gotong royong dengan pertimbangan jumlah pegawai dan jarak yang berdekatan satu sama lain. Khusus untuk Perangkat Daerah pemerintah provinsi Bali telah ditetapkan 25 lokasi pasar gotong royong karena beberapa kantor tergabung menjadi satu,” ungkap Wisnuardhana.
Dari data yang dihimpun disampaikan juga ada empat lokasi penyelenggara dengan jumlah pegawai cukup banyak yaitu di Kantor Gubernur 646 orang, RSMBM 990 orang, RSJ Bangli 607 orang dan gabungan di kantor Inspektorat 516 orang. Di delapan lokasi penyelenggaraan dengan jumlah pegawai di 250-300 orang serta di 12 lokasi lainnya dengan jumlah pegawai 100-250 orang.
Pada 25 lokasi penyelenggara Perangkat Daerah Provinsi Bali ditetapkan paling sedikit ada tujuh penjual bahan pangan kebutuhan pokok sehari-hari dari petani langsung yang merupakan produk lokal Bali. Sedangkan untuk penjual produk sandang pada setiap Jumat minggu I disiapkan oleh Dinas Perindag dan Dinas Koperasi. “Sesuai hasil perhitungan terhadap produk pangan lokal yang terserap dari pelaksanaan Pasar Gotong Royong setiap bulan pada 25 kantor penyelenggara pada Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Bali diproyeksikan nilai penjualan sebesar Rp1,3 miliar per bulan,” tandasnya. eja/ama