POLITIK
Demokrat Bermanuver Paket AMD – Ambara, Cek Fakta: Masih ‘Gabeng Alias Ambara Tidak Serius’ Maju di Pilwali Kota Denpasar
Denpasar, JARRAKPOS.com – Kota Denpasar yang merupakan ibukota propinsi Bali memang mempunyai daya tarik tersendiri dalam perhelatan Pilkada di Bali. Partai Pemenang Pemilu PDIP sudah pasti mengusung Jaya Negara sebagai Cawali Kota. Dari Penantang adalah Partai Golkar dengan Koalisinya, Tokoh yang digadang-gadang maju pun tidak tanggung-tangung seperti istri walikota Denpasar, Sekkot Denpasar, dan tokoh millenial AMD. Dari awal berkembang simulasi paket AMD-Selly, AMD-Iswara, AMD-Sidharta, AMD-Weda, dan sekarang AMD-Ambara.
Masyarakat Denpasar pun pernah dikejutkan dengan paket JN- AMD yang dikenal dengan strategi kotak kosong PDI P. Pemberitaan tersebut tanpa ada bantahan dari kubu merah, dari AMD pun tidak beri penjelasan. Ada apa dengan AMD, tokoh humanis yang diperbincangkan publik Denpasar. Masyarakat Denpasar yang menunggu bersatunya dua tokoh publik ini untuk menjadi pemimpin di Kota Denpasar, maka dipastikan Kotak kosong dalam Pilwali Kota Denpasar.
Karena satu-satunya yang siap tarung menghadapi PDIP di Pilwali Kota adalah Agung Manik Danendra AMD yang sudah berpengalaman Nasional dan International. Dengan strategi OOOK Otak Otot Ongkos Koalisi, Visi AMD, Misi Asta Brata, Program Kerja Millenial 4.O. Manuver Partai Koalisi Demokrat untuk mengusung Ambara di Pilwali Kota terbantahkan pada Minggu (16/8/2020) saat pertemuan Koalisi Parpol Golkar, Demokrat dan Nasdem di DPD Golkar Bali bersama AMD.
Demokrat yang memunculkan secara tiba-tiba Ambara menjadi Cawali Kota dianggap hanya basa basi politik. Kemunculan Ambara yang hanya bermodalkan pernah nyalon di DPD tanpa elektabilitas survey dianggap hanya sekedar manuver Partai Demokrat belaka. AMD yang dari awal sudah berproses secara resmi di Partai Golkar yang saat pendaftaran diiringi ribuan massa millenial dengan orasi anak millenial tagline Perubahan Kota. AMD dikabarkan sudah mendapat lampu hijau dari DPP karena sudah dipanggil oleh DPP Golkar.
AMD pun sudah mendaftar di Partai Nasdem dan sudah diusulkan ke tingkat DPP, begitu juga di Partai Demokrat sudah mendaftar dan sudah dipresentasikan. Saat diwawancara menjawab santai, “Saya sudah berproses dari awal dan konsisten sampai sekarang sebagai Cawali Kota,” tegas AMD. Publik pun bisa menilai dan di internal Golkar tidak membantah bahwa AMD kandidat Cawali yang masih tetap diusung Golkar untuk mencari calon wakil. Demokrat yang bermanuver Ambara sebagai Cawali mulai berhitung dan memasang paket AMD-Ambara, namun pihak Ambara belum memberi sinyal positif untuk itu.
Mudarta dikabarkan memberi statement apabila paket AMD-Ambara tidak terealisasi maka Peluang Paket AMD-Weda berpeluang maju di Pilwali Kota Denpasar. Team jurnalist menghubungi Ambara melalui via telepon tidak pernah diangkat, pesan WhatsAap juga tidak dijawab menandakan Ambara ‘tidak serius untuk maju pilwali kota’. Team pun menghubungi beberapa rekan Ambara termasuk mendatangi rumah di Kenyeri hasilnya pun Nihil, Ambara tidak bisa ditemui. Beberapa Jurnalist pun tidak bisa menghubungi, di internal Partai Demokrat pun ada yang menyampaikan ‘masih gabeng alias tidak serius’.
Hal ini juga diperkuat dengan pantauan team media saat pertemuan di Partai Golkar Bali yang dihadiri pengurus inti Partai Golkar dan team Pilkada, Sekretaris Demokrat dan Ketua team Pilkadanya, Partai Nasdem yang diwakili wakil ketua A.A. Ngr Gede Widiada, diketahui Ambara telat hadir dua jam. Beberapa pengamat menilai paket AMD – Ambara hanya manuver partai Demokrat. Masih memungkinkan adalah paket AMD-Weda dengan keseriusan Gung Wira Weda yang sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Kampus Unmar dan aktif di berbagai organisasi kepemudaan untuk menjadi tandem dari AMD.
Paket Agung Manik Danendra dengan Adinda sedarah Arya Wedakarna yang memperoleh suara terbanyak DPD se Indonesua ini diyakini kuat bisa menandingi lawan dari PDIP. Pernyataan ini pun datang dari Ketua DPD Demokrat Bali Mudarta yang tidak hadir saat pertemuan tersebut. Namun Spekulasi Pilwali Kota masih berkembang kencang Kotak Kosong Jaya Negara dengan Agung Manik Danendra maka semua berharap jadi senang. Kedekatan kekerabatan I Gusti Ngurah Jaya Negara dengan Agung Manik Danendra disinyalemen kuat bisa berpaket, apalagi pengumuman paslon PDIP untuk Bali sudah dua kali tertunda.
Jaya Negara yang dikenal tokoh birokrat dan AMD yang dikenal tokoh millenial dari Puri Denpasar ini sangat cocok untuk Denpasar lebih maju. Opini Masyarakat Denpasar mengharapkan Jaya-AMD mimpin Kota Denpasar. ksm