EKONOMI
Pemprov Bali Intensifkan Program Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Gianyar, JARRAKPOS.com – Pandemi Covid-19 yang terjadi lebih dari tujuh bulan terakhir ini berdampak pada penurunan penghasilan rumah tangga yang berakibat pada penurunan daya beli. Pengeluaran rumah tangga terbesar adalah untuk pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, yang biasanya dipenuhi dari membeli. Jika pengeluaran untuk membeli kebutuhan pangan pokok sehari-hari dapat ditekan maka akan sangat membantu meringankan beban pengeluaran rumah tangga yang bersangkutan.
Hal tersebut terungkap saat Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. Ir. Ida Bagus Wisnuarhana, M.Si menemani Tim Verifikasi Badan Ketahan Pangan Kementerian Pertanian RI yang dipimpin langsung Kepala Pusat Ketersediaan Pangan, Dr. Andriko Nugroho saat melaksanakan evaluasi ke Desa Taro, Gianyar yang dilakukan pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tri Buana Sari, Sabtu (3/10/2020).
Wisnuardhana pada kesempatan tersebut menjelaskan, tersedianya pangan yang cukup, sehat dan terjangkau bagi masyarakat menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bali. Tertuang dalam visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. “Dimana salah satu misinya adalah terpenuhinya pangan yang cukup dan memadai bagi Krama Bali,” terangnya.
Dijelaskan pula, pihaknya juga mendapatkan arahan langsung dari Gubernur Bali, Wayan Koster untuk melakukan koordinasi dengan jajaran terkait sampai dengan tingkat lapang (terbawah) agar lebih mengentensifkan program ketahanan pangan keluarga. “Memberi setimulus kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk mengembangkan aneka pangan kebutuhan sehari-hari di lahan tidak produktif disekitarnya. Di lahan pekarangan dan telajakan sehingga kebutuhan pangan pokok sehari-hari tidak perlu membeli,” terang Wisnuardhana.
Dihadapan Andriko Nugroho, ia juga menerangkan berbagai program ketahanan pangan rumah tangga telah dilakukan pada tahun 2020 disamping program peningkatan produksi pertanian lainnya. Khusus untuk program ketahanan pangan rumah tangga dijelaskannya, didukung penuh oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.
Berbagai program ketahanan pangan rumah tangga tersebut diantaranya: 1. Untuk ketersediaan cadangan beras dimasyarakat, khususnya pada wilayah rentan rawan pangan. Didukung pelaksanakan program bantuan stimulus untuk kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyrakat (PUPM) pada 23 kelompok dan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) pada 7 Kelompok dan revitalisasi lumbung pangan pada 5 kelompok.
2. Untuk ketersediann pangan pokok selain beras sebagai cadangan pangan rumah tangga/masyarakat dilaksakan program bantuan setimulus berupa: Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada 70 Kelompok Wanita Tani (KWT), Pengembangan Koperasi Usaha (PKU) di 5 kelompok serta Pengembangan Pertanian Keluarga (PK) di 2 kelompok.
Pada kesenpatan tersebut Andriko Nugroho didampingi Kepala Bidang Ketersediaan Dr. Rahmi dan Kepala Bidang Kerawanan Dr. Yul Nusfirman di hadapan lima kelompok tani yang beranggotakan 75 orang itu menjelaskan, kegiatan verifikasi dan evaluasi untuk kegiatan penilaian yang lebih lanjut akan diusulkan sebagai salah satu Gapoktan pelaksana kegiatan Pengembangan Koprasi Usaha (PKU) terbaik tingkat nasional.
Ia berharap dana stimulus yang telah disalurkan ke Gapoktan sebesar Rp250 juta untuk budidaya cabe dan kacang tanah serta pengolahan cabe menjadi cabe bubuk serta mengolah kacang tanah menjadi berbagai olahan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan dan mandiri. Pada kesempatan teraebut Ketua Gapoktan (PKU) Tri Buana Sari, I Made Neka mengatakan bahwa bantuan stimulus untuk modal awal sebesar Rp250 juta sampai dengan saat ini telah dapat dikembangkan dan memperoleh sisa hasil usaha sebesar Rp877 juta lebih. tim/ama/*