NEWS
Lembata Berduka: Dihantam Air Bah, 44 Orang Tewas, 7 Orang Dinyatakan Hilang
Lembata, JARRAKPOS.com – Flores Timur, NTT, berduka. Tepatnya Kabupaten Lembata itu dihantam air bah Minggu (4/4/2021) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita.
Akibat hantaman air bah atau banjir bandang dan tanah longsor itu sedikitnya 44 orang dinyatakan tewas dan 7 orang dinyatakan hilang.
Dikutip dari Suryaflobamora.com, banjir bandang yang berasal Bandang yang berasal dari Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, menghancurkan sejumlah wilayah Ileape.
Dilapotkan bahwa pemukiman warga di Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, dan Lamawara, serta desa sekitar lainnya, dihujam batu, kerikil, lumpur, pohon dan kayu besar yang dibawa banjir. “Untuk sementara, korban meninggal yang ditemukan kurang lebih 10-an orang. Masih sekitar 40 an orang yang belum ditemukan,” kata Sekda Lembata, Paskalis Tapobali, Minggu (4/4/2021) petang dikutip dari Suryaflobamora.com.
Paskalis menjelaskan, ada warga yang tertimbun reruntuhan tanah longsor, dan material batu, ada juga yang diduga terbawa banjir ke laut. Kondisi bencana banjir dan longsor yang parah terjadi di Desa Waowala, Desa Amakaka, Kec Ile Ape, Desa Waimatan, Desa Lamawolo, Kec Ile Ape Timur. “Kita masih dalam pencarian. Ada yang tertimbun tanah, batu dan ada yang hanyut terbawa banjir,” kata Paskalis.
Suryaflobamora.com melaporkan bahwa akses jalan ke wilayah terdampak bencana putus total. Ruas jalan dari Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara, Kecamatan Ile Ape. Putusnya akses jalan menyulitkan pencarian dan evakuasi korban. Para personil TNI, Polres Lembata, dan BPBD Kabupaten Lembata, masih berupaya mencari warga yang belum ditemukan.
Sejumlah warga dari Waimatan, Lamawara, Amakaka, dan Tanjung Batu berjalan kaki menuju ke desa Waowala. Merek diangkut dengan kendaraan ke Lewoleba.
Sementara itu, korban meninggal dunia dan korban luka-luka langsung dibawa dengan mobil menuju RSUD Lewoleba. “Kita masih mendata jumlah korban meninggal dunia,” kata Sekda Paskalis.
Sementara Kepala Pusat Data dan Informasi Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menjelaskan, korban jiwa terbesar berasal dari tiga desa. Hingga saat ini pihak BNPB dan lembaga negara masih terus memperbarui data di lapangan.
“Desa Lamanele 38 orang meninggal dunia, desa Waiburak 3 orang meninggal dunia, desa Oyang Barang 3 orang meninggal dunia. Total 44 orang meninggal dunia, 7 hilang dalam pendataan,” kata Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Minggu (4/4/2021).
Raditya menyebut, BNPB masih mendata jumlah korban luka-luka dari berbagai desa yang terdampak. Untuk sementara, 49 kepala keluarga dipastikan terdampak peristiwa ini.
“Saat ini ada 7 orang yang dinyatakan hilang usai kejadian. Seluruhnya berasal dari desa Waiburak,” terangnya.
Menurut BNPB banjir dan longsor terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Flores Timur. Hingga saat ini pemerintah setempat terus melakukan penanganan di lokasi bencana.
Dilaporkan bahwa PUPR, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Bagian Humas, anggota DPRD sedang dalam perjalanan laut menuju lokasi bencana. frs/*
You must be logged in to post a comment Login