PARIWISATA
Himpunan Perupa Payangan Inginkan Ruang Pameran Tetap
Gianyar, JARRAKPOS.com – Sungguh miris nasib para seniman ditengah era pandemi semakin terlupakan. Pasalnya pemerintah daerah hanya fokus memberikan perhatian kepada UMKM, dan pariwisata, padahal kalau dilihat secara kenyataan majunya pariwisata Bali didukung penuh oleh para seniman. Bahkan salah satu ikon Kabupaten yaitu Gianyar sampai menjuluki sebagai kota seni, tetapi implementasinya Pemerintah Daerah Gianyar kurang fokus memperhatikan para seniman perupa, yang imbasnya nasib para seniman tersebut menjadi terkatung-terkatung.
Wakil Ketua HPP (Himpunan Perupa Payangan) Wayan Sujaya mengungkapkan, pada dasarnya para seniman perupa Payangan sangat menginginkan adanya galeri atau pameran tetap yang bisa menampung hasil karya seniman perupa. Sehingga, ketika nanti ada wisatawan yang datang ke daerah Payangan bisa melihat hasil karya para seniman lokal yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi.
“Kita sangat ingin ada wadah khusus tetap yang bisa memajang hasil karya para seniman lokal, demi memajukan eksistensi seni di Payangan agar karya-karya kami tidak sampai di komersilkan di daerah luar,” ucapnya Sabtu (1/5/2021).
Lanjutnya Sujaya, pihaknya mengakui hingga sekarang kepedulian pemerintah daerah akan nasib para seniman perupa kurang kepeduliannya, dan pemerintah hanya fokus memberikan perhatian kepada para seniman tari maupun tabuh. Padahal kalau dilihat dari budaya Bali yang mempunyai daya tarik wisatawan domestik seniman perupa mempunyai peran utama, contohnya ketika ada upacara ngaben para seniman perupalah yang membuatnya.
“Saya berharap kepada para pemerintah Gianyar agar tidak mengesampingkan para seniman perupa, dari dulu kami tidak pernah ada yang membiayai baik itu bantuan modal membeli cat, kanvas maupun yang lainnya, apalagi jaminan kesehatan,” tegasnya.
Tidak hanya itu saja Sujaya juga menginginkan di era pandemi yang berkepanjangan pemerintah daerah melakukan pendataan seniman perupa di Gianyar. Agar para seniman perupa mendapat perhatian demi memajukan pariwisata Bali yang berbasis seni dan budaya.
“Tidak semuanya para seniman perupa mampu bertahan ditengah pandemi yang berkepanjangan, sebab di era pandemi kami yakin banyak para pelukis yang hasil lukisannya tidak laku terjual, terus gimana caranya mereka untuk bertahan kalau tidak disentuh oleh pemerintah daerah,” pungkasnya. tra/JP
You must be logged in to post a comment Login