NEWS
Bertemu dengan Mantan Napiter: “Kerinduan untuk Poso yang Aman”
Poso, JARRAKPOS.com – Usaha peternakan ayam yang dikelola oleh lima mantan narapidana terorisme (napiter) Poso menarik perhatian tim satgas humas Ops Madago Raya,
Tim Satgas Humas yang dipimpin oleh Iptu Made Bagiartha, pada jumat (25/6/2021) sore mengunjungi peternakan ayam yang terletak 30 kilometer dari Kota Kabupaten Poso tepatnya di Desa Tabalu Kecamatan Poso Pesisir.
Kedatangan Tim Satgas Humas langsung disambut oleh pengelola peternakan ayam yang tidak lain adalah para mantan napiter yang telah mendapatkan pembinaan dan bantuan yang merupakan bagian dari program deradikalisasi dari Direktorat deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Mantan napiter tersebut adalah Ramdan alias Andang, Supriadi alias Upik Pagar, Salamun alias Amun, Rafli Tamanjeka dan Imron Tamanjeka.
Supriadi alias Upik Pagar kepada tim Satgas Humas Ops Madago Raya mengungkapkan, “Awalnya per orang itu sebanyak 500 ekor ayam. Lalu meningkat lagi menjadi 5000 ekor dan saat ini kami sementara pembuatan kandang yang menampung sekitar 5000 ekor lagi dan bibit ayamnya juga sudah siap, doakan semoga dalam minggu depan ini sudah mulai beroprasi.”
Selain menceritakan tentang aktivitas peternakan ayam yang saat ini dikelola, Upik juga berharap adanya pembinaan remaja dan anak muda didesa-desa dalam bentuk taklim yang dibina oleh bhabinkamtibmas dan babinsa masing-masing desa sehingga aktifitas pemuda dapat dikontrol. “Kami rindu dengan Poso yang aman,” tambah Upik yang diaminkan rekan-rekannya.
Untuk menunjang usaha ayam petelurnya BNPT juga memberikan satu unit sepeda motor yang dilengkapi dengan bak terbuka yang dapat digunakan untuk transportasi atau operasional dalam mengelola usaha ayam petelur.
Itu semua dilakukan oleh BNPT setelah kelima mantan napiter ini menyadari dan mengakui kesalahannya serta berjanji untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kasatgas Humas Ops Madago Raya Kombes Pol. Didik Supranoto mengungkapkan bahwa keberadaan mantan napiter setelah kembali ditengah-tengah masyarakat tetap menjadi perhatian pemerintah melalui program deradikalisasi yang dilakukan BNPT dan Satgas Madago Raya.
“Demikian juga apa yang sudah diperbuat dan dikembangkan seperti ternak ayam petelur bantuan BNPT harus dipublikasikan agar masyarakat tahu, bahwa mantan napiter ternyata juga mampu mengembangkan usaha terlebih dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” ujar Didik.
Didik juga mengatakan bahwa dalam pelaksanaan operasi Madago Raya 2021 tidak hanya melakukan pencarian atau pengejaran DPO MIT Poso yang mengakibatkan korban meninggal dunia baik dari aparat sendiri, dari pelaku atau DPO bahkan masyarakat yang menjadi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris MIT Poso,
“Tetapi dalam operasi ada juga kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan-kegiatan yang humanis seperti sunatan massal, pengobatan gratis, pembagian paket sembako, pemberian bibit tanaman, bantuan pakan ternak dan lain-lain, hal tersebut agar masyarakat tahu apa yang dilakukan oleh Satgas Madago Raya selama di Kabupaten Poso,” tutup Kasatgas Humas. mar/frs/*
You must be logged in to post a comment Login