DAERAH
Sangat Memprihatinkan, Gedung SD di Padangsambian Dibiarkan Rata Tanah

Foto : Kepala Dusun Batukandik, I Made Kadek Arta, saat meninjau gedung kelas SDN 8 Padangsambian yang dibiarkan Pemkot Denpasar tetap diratakan dengan tanah.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Sangat memprihatinkan apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar tidak pernah terbayang oleh 22 orang guru di SDN 8 Padangsambian, Dusun Batukandik, Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. Alih-alih mendapatkan rehab ruang kelas sekolah pada Unit Gedung Utara malah berujung dihancurkan rata dengan tanah oleh pelaksana proyek. Pengerjaan proyek melalui penunjukan langsung (PL) ini dimulai pada minggu ke-3 Bulan Oktober 2017 hingga sekarang belum ada kepastian dari Pemkot Denpasar akan nasib gedung yang dirobohkan.
Karena itu, Kepala Dusun Batukandik, I Made Kadek Arta, S.H., Senin (16/4/2018) menuding Pemkot Denpasar telah membohongi publik, karena sudah sempat berjanji akan membangun kembali ruang kelas itu, sekitar bulan Januari lalu. Tapi dikatakan, rencana pembangunan gedung SDN 8 Padangsambian hanya jadi pembicaraan saja, antara pihak sekolah, komite dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar serta bersama tiga Kadus dan tokoh masyarakat dari Dusun Batukandik, Dusun Uma Klungkung dan dari Dusun Tegallinggah. Anehnya sekitar tiga tahun lalu Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar sebelumnya telah menurunkan dokumen pelaksana anggaran satuan kerja perangkat daerah tahun anggaran 2015 untuk kegiatan pembangunan gedung sekolah. DED tahun 2015 diperoleh bagi 18 SD Negeri di Denpasar salah satunya untuk SDN 8 Padangsambian. Proyek ini tak kunjung terealisasi hingga akhirnya mendapatkan proyek rehab gedung melalui turunnya dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) perubahan tahun anggaran 2017 untuk rehab gedung sekolah melalui penunjukan langsung (PL) senilai Rp200 juta. Sekolah dengan dinding dan atap yang sudah harus direnovasi ini bukannya diperbaiki malah justru dirobohkan oleh pemenang tender melalui pihak pelaksananya, sehingga diduga terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan anggaran.
Melihat kondisi ini Kadek Arta sangat prihatin terhadap kesiapan SDN 8 Padangsambian dalam menghadapi tahun ajaran baru yang diikuti penerimaan siswa baru yang idealnya untuk menerima dua rombongan belajar. Pihaknya sangat menyayangkan kinerja Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar dibawah kepemimpinan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra pasalnya pihak Pemkot telah berjanji akan memulai pembangunan awal Januari 2018 hingga kini tidak ada tanda-tanda gedung utara SDN 8 Padangsambian dibangun. “Dulu tahun 2015 sempat ada informasi pembangunan gedung sekolah berlantai, tapi setelah dibongkar November tahun lalu malah dibiarkan terbengkalai. Kasian siswa belajar dua kelas dijadikan satu bagaimana bisa menyerap pelajaran dengan baik, belum lagi debu bongkaran yang mengganggu pernafasan. Saat jam istirahat juga guru jadi was-was karena takutnya siswa bermain di daerah bongkaran yang masih banyak material besi yang membahayakan keselamatan,” jelas Advokat ini.
Menurut Arta, SD merupakan pondasi pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Kalau pemerintah tidak peduli akan pembangunan gedung SDN 8 Padangsambian yang sudah lama dibongkar ini, akan menjadi preseden buruk dunia pendidikan di Kota Denpasar. Terlebih SDN 8 Padangsambian berada di Kota Denpasar yang harus mendapat perhatian dari Pemkot Denpasar, bukan malah membiarkan pembangunan gedung tanpa kejelasan. ’’kondiai ini membuat kami miris, apa yang kami sampaikan ini tidak ada kepentingan politik, melainkan murni menindaklajuti aspirasi masyarakat yang sering mempertanyakan kelanjutan pembangunan gedung SD tersebut,’’ ujarnya. Seraya berharap Pemkot Denpasar terutama melalui Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar segera membangun gedung SDN 8 Padangsambian tersebut. Dengan demikian penerimaan siswa baru tahun ajaran 2018 akan berjalan sesuai harapan masyarakat. Kondisi ini juga menciptakan keprihatinan bagi siswa kelas 6 yang akan melaksanakan ujian pada bulan Juni mendatang menyusul bulan Juli siswa baru sudah mulai bersekolah.
Sayangnya sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar. Kadisdikpora Denpasar belum bisa dikonfirmasi terkait pemberitaan tersebut. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login