Connect with us

PARIWISATA

Peluang Tenaga Lokal Jadi Pemandu Wisata Terbuka Lebar

Published

on

Foto : Ketua ICPI (Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia) Wilayah Bali, Drs.Ec, I Putu Anom B.Sc,M.Par.

[socialpoll id=”2481371″]


Denpasar, JARRAKPOS.com – Pemandu wisata sebagai duta terdepan dalam menjelaskan potensi pariwisata kepada wisatawan harus bekerja profesioal baik dalam penguasaan bahasa, kode etik pariwisata, pengetahuan dan pemahanan kepariwisataan bagi tenaga kerja lokal Bali. Menurut Ketua ICPI (Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia) Wilayah Bali, Drs.Ec, I Putu Anom B.Sc,M.Par, terkait potensi wisata yang meliputi potensi alam dan kehidupan sosial budaya masyarakat di daerah tujuan wisata. Pemandu wisata juga harus mampu memberikan informasi yang benar kepada wisatawan terkait potensi wisata yang dikunjungi.

Selain itu juga harus mampu dipahami dan diinformasikan dengan benar terkait daya tarik wisata meliputi something to see (sesuatu yang menarik yang bisa dilihat wisatawan), something to do (sesuatu aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan), something to buy (sesuai yang berpotensi yang akan dibeli wisatawan), something to learn (sesuatu yang ingin dipahami wisatawan). “Begitu juga dengan makna filosofi yang terkandung pada aktvitas wisata tersebut terutama aktivitas budaya masyarakat lokal dengan ikon pariwisata budaya yang bersumber dari nilai-nilai luhur agama Hindu,” ujarnya di Denpasar, Senin (23/4) kemarin.

Advertisement

Untuk itulah disebutkan menjadi wajib bagi seorang pemandu wisata memahami makna filosofi aktivitas ritual umat Hindu di Bali. Menguatkan local genius maupun local Wisdom masyarakat Bali yang berbasis Hindu sebaiknya pemandu wisata juga datang dari pelaku budaya sehingga makna filosofi yang terkandung dalam budaya Hindu Bali sudah dipraktikkan dalam kehidupan kesehariannya. “Demikian pula di daerah tujuan wisata diluar Bali, yang sebaiknya pemandu wisatanya juga berasal dari masyarakat lokal yang dipastikan mampu memberikan informasi yang akurat kepada wisatawan,” bebernya.

Ditegaskan, hal ini tidak bermaksud mengesampingkan pengetahuan pemandu wisata non Hindu yang telah banyak melakoni pekejaan sebagai pemandu wisata di Bali. Masalah-masalah yang sering muncul karena beberapa Tour Leader baik dari luar daerah maupun luar negeri atau orang asing yang merangkap sebagai pemandu wisata. “Tentunya berbagai masalah yang muncul ini harus diawasi dan ditertibkan. Semua pemandu wisata harus menjadi anggota HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia, red) dan wajib mentaati aturan-aturan yang berlaku,” paparnya.

Apalagi Bali sebagai daerah tujuan wisata utama dengan kunjungan sekitar 40 persen wisatawan mancanegara dari jumlah kunjungan total ke Indonesia. Hal ini merupakan peluang besar bagi masyarakat lokal yang berprofesi sebagai pemandu wisata. Peluang ini harus diusahakan agar dapat dilakoni generasi muda lokal Bali. Untuk itu diperlukan peran pemerintah daerah baik ditingkat kabupaten/ kota dan provinsi untuk mendorong generasi muda berkiprah sebagai pemandu wisata. “Tentunya pemerintah daerah juga harus mengangarkan dana yang dialokasikan untuk pendidikan dan pelatihan bagi pemandu wisata,” katanya.

Pendidikan dan latihan atau kursus sebagai pemandu wisata bisa bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi dan asosiasi HPI. Hal ini sangat penting untuk membuka kesempatan kerja bagi generasi muda lokal agar bisa berkiprah dalam aktivitas pariwisata. Mantan Dekan Fakultas Pariwisata Unud ini menambahkan, generasi muda lokal tidak cukup hanya dibantu dana oleh pemerintah daerah untuk kegiatan pembuatan ogoh-ogoh, lomba layang-layang, lomba mancing dan lain-lain. Namun generasi muda lokal Bali harus dibantu dana untu berbagai bentuk kursus yang bermanfaat meningkatkan kompetensinya agar menjadi generasi muda yang inovatif dan kreatif.

Advertisement

“Mereka juga mampu merebut peluang usaha maupun peluang kerja di berbagai sektor ekonomi, sehingga harus dididik agar menjadi generasi beradab serta pribadi yang luhur serta mampu meneruskan cita-cita leluhur orang Bali yang mulia,” tandas Anggota BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Kabupaten Badung asal Desa Kapal, Mengwi ini. eja/ama

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Tentang Kami

JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

Kantor

Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
Tlp. (0361) 448 1522
email : [email protected]

Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
[email protected]