NEWS
Piala Thomas Kembali, Sebaiknya Menpora Mundur
Medan – Penantian selama 19 tahun terbayar sudah. Bulutangkis Indonesia akhirnya kembali menjuarai Piala Thomas setelah mengalahkan juara bertahan China 3-0 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.
Sukses itu diraih setelah Jonatan Christie mengalahkan Li Shi Feng 21-14, 18-21, dan 21-14. Sebelumnya tunggal pertama Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan Lu Guang Zu dengan skor 18-21, 21-14, dan 21-16. Dan, pasangan Fajar Alfian/Rian Ardianto menumpas He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan dua gim langsung, 21-12 dan 21-19. Terakhir, Indonesia juara Piala Thomas pada 2002 era Taufik Hidayat dengan mengalahkan Malaysia 3-2 di Guangzhou, Cina.
Indonesia kini negara dengan gelar Piala Thomas terbanyak, yakni 14 trofi disusul China (10 trofi), lalu Malaysia (5 trofi) dan Denmark serta Jepang dengan masing-masing satu trofi.
Sayangnya, menurut pengamat olahraga nasional Akmal Marhali keberhasilan bulutangkis Indonesia tercoreng.
“Keberhasilan Indonesia menjauarai Thomas Cup kali ini tercoreng akibat kelalaian Kemenpora bersama Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) yang tidak menjalankan instruksi Badan AntiDoping Dunia (WADA). Untuk PERTAMA KALI DALAM SEJARAH, SELEBRASI JUARA PIALA THOMAS TANPA PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH yang terpaksa diganti bendera PBSI” terang Akmal Marhali.
Lanjut Akmal, WADA menilai Indonesia tidak mematuhi prosedur antidoping dalam hal ini program test doping plan (TDP). Dampak dari sanksi tersebut adalah dilarangnya bendera Merah Putih berkibar di ajang internasional.
Selain itu, hukuman WADA juga membuat Indonesia tak bisa menjadi tuan rumah event olahraga. Perwakilan Indonesia juga tidak bisa duduk sebagai anggota dewan di komite sampai statusnya dipulihkan atau untuk jangka waktu 1 tahun sejak 7 Oktober 2021.
Di SEA Games 2022 Indonesia juga terancam tidak bisa memakai bendera merah putih seperti halnya Rusia di Olimpiade Tokyo 2020. Bendera Indonesia akan diganti bendera NOC (National Olympic Committee) saat SEA Games, Asian Games. Kejuaraan MotoGP dan Piala Dunia 2023 juga terancam gagal digelar di Indonesia.
“Menpora, Zainuddin Amali, harus bertanggung jawab atas kelalaiannya,” tegas pria yang juga Koordinator Save Our Soccer (SOS) ini.
Kasus ini sudah tentu menampar dan menodai pemerintahan Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin. SEBAIKNYA MENPORA DAN PENGURUS LADI MUNDUR SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB!
You must be logged in to post a comment Login