DAERAH
Ikut Ritual Adat Bersama 12 Suku di Atawolo Ini Pesan Bupati Lembata Thomas Ola
NTT-Jarrakpos.com| “Tradisi adat leluhur ini harus tetap dipertahankan dan dijaga kelestariannya, jangan sampai pupus atau hilang, jangan sampai rusak, karena di sini banyak terkandung makna, banyak tersimpan sejarah para leluhur, banyak tersimpan peninggalan-peninggalan masa lalu, dan banyak jejak-jejak sejarah yang masih terpelihara dengan baik” tutur Bupati Lembata Thomas Ola Langoday.
Demikian pesan Bupati Lembata, Thomas Ola setelah mengikuti ritual adat Heban Koker atau Doka Tua Magu dan Tobe Lagan, di Lewo Golen, Atawolo, Desa Lusilame, Kecamatan Atadei, Selasa, 19/10/2021.
Thomas Ola mengatakan, di Lewo Golen, di kampung Atawolo, masih terasa kekuatan magisnya, masih terasa kekuatan spiritualnya, dari tradisi yang diwariskan para leluhur.
Untuk itu spirit inilah yang harus diambil dan dibawa pulang untuk hal yang lebih besar menata dan membangun Lewotana Lembata yang dicintai.
Menurutnya, dari ritual adat Doka Tua Magu dan Tobe Lagan ini, terjalin ikatan kebersamaan, ada gotong royong, ada keikhlasan dan kejujuran, ada kedamaian, ada kesatuan antara menusia dengan alam, ada kesatuan antara anggota suku dengan leluhurnya, dan ada harmoni kehidupan yang begitu nyata terbangun. Spirit – spirit inilah yang harus dibawa menjadi bekal untuk melakukan hal- hal yang lebih besar.
Menurut penuturan para tetua adat setempat, ritual Heban Koker atau Doka Tua Magu dan Tobe Lagan, merupakan tradisi leluhur yang sudah berumur ratusan tahun. Sudah pernah terjadi Heban Koker pada 1988 atau 33 tahun yang lalu. Ritual adat yang dilaksanakan pada (19/10/2021) juga mengikuti tradisi saat itu, dimana ada 12 suku yang terlibat dalam ritual adat ini.(Mario Langun/jp/*)
You must be logged in to post a comment Login