DAERAH
Meski Angka Terpapar Covid-19 Minim , Operasi Yustisi Dan Bagi Sembako Terus Berlanjut di Wilkum Polres Tapsel

Tapsel, (JarrakPos) – Meski angka perkembangan terpapar covid-19 di kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) minim, operasi Yustisi dan bagi-bagi sembako di wilayah hukum Polres Tapsel terus silancarkan, hal ini untuk tetap Mencegah penyebaran Covid-19 dan membantu warga kurang mampu terdampak Covid-19.
Kegiatan kali ini berlangsung di jalan lintas Sumatera tepatnya di desa Pasar Huta Tonga kecamatan Angkola Muaratais. Dalam.operasinya tim Yustisi menjaring sebanyak 25 orang pelanggar Prokes yang tak pakai masker 15 orang diantaranya diberikan teguran lisan dan 10 orang lainnya diberikan teguran tertulis.
Selanjutnya Tim Operasi Yustisi membagikan masker kepada para pelanggar dan warga lainnya yang melintas di lokasi Operasi Yustisi sebanyak 30 pcs masker.
Kemudian personil Polres Tapsel membagikan paket sembako alumni Batalyon Wicaksana Laghawa Akpol 2002 kepada 10 warga kurang mampu di Kelurahan Huta Tonga Kecamatan Angkola Muaratais Tapsel.
Adapun 10 orang warga Kelurahan Huta Tonga tersebut, antara lain Kartini Nasution (51) petani, Rahmawati Nasution (32) petani, Erwin Nasution (36) petani, Desmi Suryani (19) petani, Sahara Lubis (29) petani.
Lalu Tuti Damayanti (26) petani, Dorlan Siregar (62) petani, Dahliana Lubis (54) petani, Nursani Matondang (62) petani dan Parida Lubis (32) petani.
Kegiatan ini dipimpin Kasubbag Hukum Polres Tapsel Ipda Anil Dakwan Siregar didampingi KBO Sat Sabhara Ipda Agam Parlindungan.
Dengan melibatkan sejumlah personil Polres Tapsel sebanyak 6 orang, TNI Kodim 0212/TS 4 orang, Sat Pol PP Tapsel 5 orang, Dinas Perhubungan Tapsel 3 orang dan BPBD Tapsel 2 orang.(Kasubbag Humas Polres Tapsel).
Salah seorang terjaring operasi yustisi , Helmi Nasution (45) warga desa Sayurmatinggi kepada wartawan mengaku salah karena tidak menggunakan masker, alasannya tidak menggunakan masker karena buru-buru hendak menuju kota Padangsidimpuan.
Namun setelah mendapatkan teguran dari pihak petugas, Helmi sadar kalau masker lebih penting daripada sikap keterburu-buruan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan salahnya karena tidak memakai masker. *(Ali Imran).
You must be logged in to post a comment Login