OLAHRAGA
Kata Mery Simargolang Soal Peluang Siti dan Dedi di Peparnas 2021
TANJUNGBALAI – Dua atlet Difabel asal Kota Tanjungbalai, Siti Nurasyiah Asikin dan Dedi Surya Sitorus, akan turun membela Kontingen Nasional Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI/2021 Papua, 2 hingga 15 November mendatang.
Menjadi perwakilan NPC Kota Tanjungbalai, Siti dan Dedi bertanding pada 6 nomor Cabang olahraga (Cabor) Atletik.
Kepada jarrakpos.com, Sekretaris NPC Tanjungbalai Mery Simargolang, bicara soal peluang hingga bercerita tentang kesiapan dan target yang dibebankan kepada Siti dan Dedi pada Peparnas tahun ini.
Berikut petikan wawancara dengan Mery Simargolang, yang belum lama ini resmi ditunjuk sebagai pendamping kedua atlet penyandang disabilitas itu:
Sebagai pendamping Atlet NPC dari Tanjungbalai untuk kontingen Sumut pada keikutsertaannya pada Paralympic Papua XVI/2021.
Bagaimana Anda melihat peluang Siti dan Dedi di Peparnas?
Kita punya peluang besar untuk mendulang medali emas. Siti dan Dedi keduanya adalah atlet atletik. Cabor atletik inikan terukur. Artinya ada limit-limit yang harus dicapai. Misalnya limit tolakan atau jarak 12 hingga 13 meter. Alhamdulillah Siti dan Dedi ini sudah mencapai limit memuaskan selama latihan dan kita harapkan bisa melebihi nantinya.
Bagaimana target NPC Sumut sendiri untuk Siti dan Dedi dan berapa medali emas yang ditargetkan untuk kedua atlet asal Tanjungbalai ini?
Target yang diberikan oleh NPC Sumut kepada Siti dan Dedi yaitu mereka bisa membawa pulang 4 medali emas. Dikarenakan setiap atlet itu bisa bertanding atau bermain pada 3 nomor lomba. Siti mengemban target 2 emas pada sektor Tolak Peluru dan Lempar Lembing. Sementara Dedi ditargetkan mengunci 2 emas di sektor Lompat Jauh serta Lari 100 ataupun 200 meter. Artinya kedua Atlet kita ini ditargetkan masing-masing bisa meraih 2 emas, sehingga total yang mesti diraih mereka adalah 4 emas. Insha Allah mudah-mudahan itu tercapai. Darimana bisa ditargetkan seperti itu. Dari limit tadi, terukur dia dari waktu dan ukuran.
Sejauh mana sudah kesiapan Siti dan Dedi jelang bertanding di Peparnas Papua? Dari mulai mental, daya juang, dan kondisi fisik?
Insya Allah kalau melihat kondisi secara umum, fisik mereka berdua sudah 90 persen siap. Mudah-mudahan kita berharap kedua atlet kita ini bisa mempertahankan daya tahan tubuhnya. Sehingga bagaimana mereka bisa fit, bugar dan siap seratus persen tampil di hari H atau pada waktunya nanti.
Pernah menjadi atlet dan sampai saat ini masih menjadi pelatih Atletik. Bisa dijelaskan, Apakah ada faktor kendala yang mungkin bisa mempengaruhi Siti dan Dedi, tampil kurang maksimal nanti?
Yang paling menjadi catatan adalah soal situasi iklim suhu di Papua. Saya rasa mungkin ada juga pengaruhnya disitu. Karena kalau kondisi fisik ini tergantung kepada medan lapangan juga. Soalnya Papua tidak sama suasana dengan daerah kita di Sumut ini, jelas ada bedanya. Kalau daya juang dan fisik seperti saya bilang tadi, mereka sudah siap 90 persen.
Bagaimana anda melihat peta persaingan cabor atletik di Paralimpic saat ini? Daerah mana yang menjadi saingan Sumut di Peparnas nanti?
Kalau untuk level Atletik Paralympic yang terlihat berdasarkan hasil kejuaraan selama ini, sebenarnya yang punya kekuatan itu provinsi Jawa Barat.
Bicara soal Siti Nurasiyah Asikin sendiri, bagaimana Anda melihat potensinya yang sempat masuk Pelatnas?
Untuk Siti secara teknik dan jam terbang sudah bagus. Karena Siti inikan sudah pernah mengikuti Pelatnas di Solo untuk Sea Games, selama 2 tahun. Siti sebenarnya tampil membela Indonesia di ASEAN Para Games Filipina tahun 2020 kemarin. Tetapi karena dampak Pandemi Covid-19, penyelenggaraan kejuaraan itu tertunda. Filipina selaku tuan rumah, membatalkan perhelatan tersebut. Maka harapan Siti bertanding di ASEAN Para Games kala itu pupus.
Seberapa besar keyakinan Anda bahwa Siti dan Dedi bisa meraih medali emas untuk kontingen Sumut di Peparnas?
Kita tetap optimistis untuk meraih medali emas dan berharap mereka berdua juga bisa maksimal mengeluarkan seluruh kemampuan dan berada pada kondisi terbaik mereka saat bertanding nanti. Karena dari limit lompatan dan juga tolakan sudah memuaskan. Oleh karena itu kita hanya berharap kiranya mereka tetap fokus dan tidak lupa berdoa kepada Allah SWT. Agar diberikan kekuatan, kemudahan dan kemurahan rejeki.
Untuk masyarakat Tanjungbalai sendiri apa yang ingin disampaikan?
Harapan kita kepada masyarakat, mohon doa dan dukungannya untuk putra putri asal Tanjungbalai atas nama Dedi Surya Sitorus dan Siti Nurasyiah Asikin yang mengikuti Peparnas Papua. Karena hari ini atlet asal kota kerang bisa berkancah di nasional. Walaupun kedua atlet kita ini difabel. Tapi Mereka punya peluang untuk berprestasi mengharumkan Tanjungbalai. Tentunya ini bisa membanggakan kita semua, masyarakat di Tanjungbalai.
Dalam kesempatan ini, apa harapan Anda kepada pemerintah setempat? Jika Siti dan Dedi berhasil membawa pulang emas ke Tanjungbalai?
Harapan kami kepada pemerintah kota Tanjungbalai seandainya Siti dan Dedi berprestasi atau meraih medali emas adalah perhatian pemerintah dalam bentuk apresiasi penghargaan yang diberikan terhadap atlet-atlet yang berprestasi. Maksud saya jika seandainya berhasil, apresiasi penghargaan kepada atlet itu penting sekali untuk menjadi motivasi dan penyemangat kepada para atlet-atlet Tanjungbalai lainnya dan masyarakat pencinta olahraga di daerah pada umumnya.
Kami juga seraya berharap kepada Pemerintah Kota Tanjungbalai, agar memperhatikan atlet-atlet, karena setiap prestasi yang mereka ukir nantinya akan membawa nama besar kota Tanjungbalai. Terakhir yang ingin saya sampaikan, selama ini untuk pembiayaan NPC kota Tanjungbalai itu juga tidak ada. Kita berharap juga dari Pemkot, DPRD dan Dispora bisa menganggarkan dana pembinaan kedepan.
Pernyataan yang diungkapkan Mery Simargolang dalam wawancara khusus saat ditemui Nisfu Sirait dari jarrakpos.com belum lama ini.
Untuk diketahui, Siti Nurasyiah Asikin merupakan atlet tuna netra (low vision) sementara Dedi Surya Sitorus atlet tuna rungu.
Sementara Kontingen NPC Sumut yang mengikuti PEPARNAS XVI Papua 2021 berkekuatan sebanyak 66 atlet terbaiknya dari berbagai cabang olahraga. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi secara resmi sudah melepas Kontingen NPC Sumut, di Aula T Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (28/10) pekan lalu. (NISFU SIRAIT).
You must be logged in to post a comment Login