Connect with us

NEWS

Politikus PDIP Junimart Girsang Minta Kepastian Hukum Atas Kasus Dugaan Korupsi Payment Gateway

Published

on

Jakarta.Jarrakpos.com. Anggota DPR sekaligus sebagai politikus PDIP Junimart Girsang meminta kepolisian memberi kepastian hukum atas kasus dugaan korupsi payment gateway.

Kasus itu melibatkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Denny Indrayana.

Perkara ini dan ditangani Polda Metro Jaya serta Kejati DKI. Denny sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka tipikor.

Junimart mengatakan kasus ini sudah bertahun-tahun ditangani Polda Metro Jaya. Namun, tak ada kejelasan mengenai kasus tersebut.

Advertisement

“Polri dengan Presisinya wajib transparan menyampaikan ke publik sudah sampai sejauh mana proses penyidikan kasus PG ini. Hal ini sangat perlu demi keadilan dan kepastian hukum,” kata Junimart dalam keterangan tertulis.

Junimart menyampaikan kasus ini sempat membuat heboh di era pemerintahan SBY. Akan tetapi, kasus tersebut malah mengendap. Ia menyebut pegiat antikorupsi pun diam.

Dia menyarankan Polri untuk menjelaskan ke publik soal penanganan kasus tersebut. Ia berkata harus ada persamaan kedudukan di hadapan hukum.

“Kalau memang Penyidik tidak dapat memenuhi petunjuk-petunjuk Jaksa dalam rangka pratut (prapenuntutan), sebaiknya perkaranya diberhentikan saja supaya hak seseorang tidak tersandera,” ucap Junimart.

Advertisement

Dari media beberapa kali coba menghubungi Denny Indrayana guna meminta tanggapan usai Junimart menyinggung kasus lama itu.

Denny tak menyampaikan sepatah kata pun saat dihubungi via pesan singkat. Ia juga tak mengangkat telepon.

Denny hanya mengirim dua salinan keterangan pers soal oligarki tambang di Kalimantan Selatan.

Salah satu di antaranya berjudul “Presiden Jokowi, Haji Isam, Advokat Jurkani, dan Politik Bisnis Batu Bara di Kalimantan Selatan”.

Advertisement

Kasus payment gateway bergulir pada 2015. Kasus bermula dari peringatan Kementerian Keuangan saat Kemenkumham hendak menerapkan sistem pembayaran elektronik dalam pengurusan paspor.

Payment gateway mengharuskan wajib bayar mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp5.000.

Padahal, peraturan menteri keuangan melarang pungutan tambahan untuk penerimaan negara bukan pajak.

Denny terseret kasus itu sebagai pimpinan proyek. Kepolisian menyebut Denny berperan dalam penunjukan vendor.

Advertisement

Beberapa saat setelah panggilan kepolisian, Denny ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi payment gateway.

Dengan demikian, Junimart berharap, agar Polri dengan konsisten dapat merealisir nilai-nilai presisinya dalam kasus tersebut. “Untuk itu sekali lagi, kami minta Polri dengan konsisten merealisasi nilai-nilai presisinya,” ucap Junimart berharap.

 

 

Advertisement

 

Sumber : Jarrakpos Official
Editor : Kurnia

Advertisement

Tentang Kami

JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

Kantor

Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
Tlp. (0361) 448 1522
email : [email protected]

Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
[email protected]