OLAHRAGA
Atletik Tambah 2 Emas, Eko Pecahkan Rekor Peparnas

Jayapura – jarrakpos – Altet Sprint Sumatera Utara, Eko Saputra sukses pecahkan rekor Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di nomor lari 100 meter T12 putra. Partai final yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Rabu (10/11/2021) sore, Eko mampu mencatatkan waktu tercepat 11,28 detik.
Eko sukses pecahkan rekor yang sebelumnya diraih Harjono Tarihoran dengan catatan sebelumnya 12,06 detik di Peparnas 2012 Riau. Sementara medali perak menjadi milik Abie Ajie asal Jawa Barat dengan catatan waktu 11,85 detik. Sedangkan perunggu direbut Petrus K Alupan asal Nusa Tenggara Timur dengan catatan waktu 12,01 detik.
Eko mengucap syukur akhirnya bisa memecahkan rekor Peparnas. Meski catatan waktu tersebut bukan personal best miliknya. “Personal best saya sebenarnya 11,20 detik. Mudah – mudahan ke depan dengan latihan keras dan rutin, saya bisa perbaiki limit saya,” ujar Eko.
Secara khusus medali emas Eko persembahkan untuk sang ibu dan mertuanya yang selama ini telah menjadi pahlawan dalam mendukung dirinya hingga bisa sampai ke fase saat ini. Momentum hari pahlawan dimaknai peraih perak Asian Para Games ini untuk menghargai perjuangan atlet – atlet dalam mengharumkan nama daerah dan juga negara. “Seorang pejuang dalam olahraga tentu tidak bisa digapai dengan mudah. Butuh kerja keras. Sosok orang tua selama ini juga menjadi pahlawan dalam mendukung saya sebagai atlet,” ujar Eko.
Medali emas kedua juga dipersembahkan melalui nomor tolak peluru putra. M Chairul yang turun di final tolak peluru F47 putra, mencatatkan tolakan terjauh 10,84 meter.
Chairul tampak suka cita usai perlombaan. Sebab, harapan medali di nomor tersebut akhirnya tercapai.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa dapat emas di nomor tolak peluru. Ini kado di hari pahlawan bagi saya untuk tidak menyerah dalam kondisi apapun,” ungkap Chairul.
ANGKAT BERAT
Sementara di cabor angkat berat, yang berlangsung di Hotel Sani Garden Sentani, Rabu (10/11), M Ali Arasyd juga sukses mempersembahkan medali perak. Turun di kelas 59 kg putra, Ali mampu mengangkat beban barbel seberat 126 kilogram. Sementara medali emas direbut Jawa Barat dengan angkatan terbaik 142 kilogram. Serta medali perunggu milik Abdul Manaf juga dengan angkatan 126 kilogram. Walau memiliki nilai angkatan yang sama dengan Ali, Abdul Manaf harus puas perunggu karena berat badannya lebih besar.
Usai laga, Ali Arsyad mengatakan, raihan perak sudah sesuai dengan target awal. Medali perak, khusus ia persembahkan bagi anak – anak serta pengurus dan pelatih.
“Medali ini saya persembahkan untuk anak – anak dan NPC Sumatera Utara. Termasuk masyarakat Sumut,” ujar Ali.
Sementara pelatih angkat berat Sumut, Safruddin Sinaga salut dengan performa Ali. Dirinya memang tidak ingin memaksakan Ali bersaing dengan peraih medali emas karena dari total angkatan cukup jauh.
“Ini target dia sudah sesuai, karena untuk mengejar emas tidak mungkin. Itu sangat jauh sebab atlet Jabar masih pegang rekor,” ungkapnya.
TENIS MEJA
Kemudian cabor tenis meja yang berlangsung di Istora Papua Merdeka, Sentani juga mempersembahkan satu perak dan satu perunggu. Medali perak dipersembahkan Hendri di nomor TT2 putra. Medali perunggu juga disumbangkan oleh Sofyan di kelas T4 putra. Serta perunggu kedua melalui Susilawati di nomor T9 putri.
Pelatih tenis meja Sumut, M Ridwan mengapresiasi perjuangan Sofyan dkk. Pria yang akrab disapa pak Ang ini berharap medali emas bisa dipersembahkan melalui atlet lainnya. “Kita masih punya peluang medali emas. Kami siap tampil maksimal di tanah Papua, demi prestasi NPC Sumut. Doakan kami,” pinta Ang. Dengan tambahan 2 emas, 7 perak, dan 2 perunggu maka Sumut sudah mendulang 18 emas, 20 perak, dan 9 perunggu. (Joko Saputra)
You must be logged in to post a comment Login