Connect with us

    NEWS

    Hapus Tato Gratis di Pati, Ini Syaratnya

    Published

    on

    Pati – Enam komunitas menyelenggarakan kegiatan hapus tato gratis setiap bulan di Masjid Djauharatul Imamah, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.
    Keenam komunitas itu yakni, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Takmir Masjid Djauharatul Imamah, Dawwam selalu pelaksana), Mualaf Center Pati, Pati Berani Hijrah dan Jaglo Semar Peduli (JSP) Pati.
    Salah satu penyelenggara, Anan mengatakan siapapun akan dilayani untuk menghapus tato secara gratis itu. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti kegiatan ini. Di antaranya tidak sedang terjangkit Covid-19, HIV/Aids dan diabetes.

    “Kenapa diabetes, karena ini pakai laser. Kalau peserta punya riwayat diabetes yang lumayan parah kalau terjadi luka recoveri-nya lambat. Maka kita antisipasi,” kata saat ditemui di sela-sela hapus tato, Sabtu (8/1/2022).

    Selain itu, peserta juga diminta menyetor hafalan surat pendek. Menurutnya, syarat itu tidak memberatkan para peserta.
    “Ada setor hafalan kalau yang untuk pertama itu 3 surat, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Nanti InsyaAllah akan kita tingkatkan di surat-surat pendek di Juz Amma,” kata dia.

    Perlu diketahui, para peserta tidak bisa menghapus tato dengan hanya sekali mengikuti terapi ini. Perlu setidaknya empat hingga 15 kali agar tato terhapus dengan sempurna.
    “Itu tergantung kualitas tato, semakin berkualitas semakin lama proses menghapusnya,” imbuhnya.
    Selain melayani hapus tato secara gratis, para penyelenggara ini juga memberikan siraman rohani dan ilmu agama kepada para peserta. Hal ini dilakukan agar para peserta juga mempunyai bekal agama yang baik.
    “Ada kajian. Kali ini ada tausiah tentang thoharoh, seperti tata cara berwudlu. Nanti Insyaallah akan kita adakan tausiah tentang tata cara sholat yang benar,” tandasnya.
    Semantara itu, salah satu peserta Sigit Dwika (20) bersyukur ada fasilitas hapus tato gratis. Bila menghapus sendiri dengan metode yang sama bisa mengeluarkan uang Rp 1,5 juta.
    “Saya ikut karena tuntutan agama. Saya sudah lama ingin hapus tato. Kebetulan ada kawan yang beritahukan ada acara ini,” ujarnya yang sudah punya tato sejak tahun 2017 ini
    Ketua Takmir Masjid Djauharatul Imamah, Sigit Sulistiyo juga bersyukur adanya acara semacam ini di masjid. Selain merangkul orang untuk ke jalan yang benar, acara ini juga dapat meramaikan masjid.
    “Kami bersyukur ada kegiatan ini. Kami menerima ini, ini bisa menjadi sarana ibadah. Sarana pertaubatan. Kami harus dekati mereka harus rangkul mereka. Kami kasih fasilitas,” tandasnya.(*)

    Advertisement
    Continue Reading
    Advertisement
    Click to comment

    You must be logged in to post a comment Login

    Leave a Reply