NEWS
Rai Mantra Diminta Klarifikasi, RDTR RS Indra Tak Pernah ke Meja Dewan
Ket foto : Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya.
[socialpoll id=”2481371″]
Denpasar, JARRAKPOS.com – Pernyataan calon Gubernur Bali dari Paslon no urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang seakan “melempar” persoalan RS Indra Bali Mandara kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dinilai sangat janggal oleh Anggota DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya saat ditemui JARRAK POS di Denpasar, Minggu (27/5/2018). Bahkan pria yang akrab disapa Gung Rai ini, saat Debat Terbuka Kedua Pilgub Bali berlangsung sempat menanyakan kepada Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede perihal apakah pengajuan perubahan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) sudah ada,.sehingga Rai Mantra bisa dengan mudahnya melempar persoalan terkait rumitnya perizinan RS Mata Indra. “Saya sempat koordinasi dengan DPRD Kota Denpasar, kebetulan ada ketuanya. Itu masalah RS Indra dan izin daripada perubahan RDTR itu ternyata belum masuk ke DPRD,” jelasnya.
Pernyataan yang dinilai berbanding terbalik dengan visi misi Paslon Mantra-Kerta untuk menjawab harapan dan kebutuhan tidak hanya bagi masyarakat Bali dan khususnya Kota Denpasar, namun juga menyangkut rumah sakit yang menjadi rujukan rakyat Indonesia wilayah timur. Terlebih realisasi anggaran sudah rampung dikerjakan namun persoalan IMB bangunannya masih terkatung-katung hingga saat ini, yang bisa dijadikan contoh tidak baik di masyarakat. Anggota DPR RI Komisi XI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan dan Perbankan ini juga berharap Paslon nomer urut 2 utamanya Rai Mantra perlu memberikan klarifikasi kapan rekomendasi untuk proses penerbitan IMB masuk ke meja DPRD Kota Denpasar. “Ini perlu diklarifikasi kapan dikirim ke DPR? usulan Ranperda tersebut. Faktanya teman-teman di Denpasar nyatanya tidak ada menerima Ranperda seperti itu untuk perubahan peruntukan dan membuat IMB,” paparnya.
Hal ini juga menjadi persoalan yang perlu dicermati terkait Perwali Nomor 14 Tahun 2014 yang sudah dicabut, namun IMB untuk RS Indera yang ditarget bisa menuntaskan 50 ribu buta katarak itu tidak jelas kapan keluarnya. Debat Pilgub putaran kedua yang mengambil tema utama “Peningkatan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat” sudah benar-benar menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk memahami mana pemimpin yang benar-benar mengedepankan fungsi pelayanan kepada masyarakatnya. Jangan sampai fungsi utama yang terjalin antara eksekutif dan legislatif di Kota Denpasar malah dibenturkan dan ini segera harus diselesaikan duduk persoalannya. ” Ini perlu diluruskan dan dijelaskan secara tegas jangan membuat teman-teman di DPR bertanya-tanya,” harapnya.
Rumah sakit yang dibangun atas nama kemanusiaan ini semestinya tidak berjalan pelik terlebih sudah mengantongi izin operasional. Walikota Denpasar yang saat ini menyalonkan diri sebagai Gubernur Bali (Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, red) waktu aktif mestinya merampungkan proses pembuatan IMB RS Indra dan tidak membiarkan masalah ini terkatung-katung. Persoalan ini juga akan menjadi contoh bila kebijakan di Provinsi tidak sejalan searah dengan kebijakan di daerah baik di kabupaten maupun kota, sehingga bisa disimpulkan Bali memerlukan pemimpin yang memiliki jiwa besar dan benar-benar hadir untuk rakyat. “Pemimpin yang diharapkan masyarakat adalah pemimpin yang cepat tanggap dengan aspirasi masyarakat. Banyak hal yang yang harus kita bicarakan dalam mengimplementasikan program daerah dan kabupaten/ kota,” tutupnya.
Saat debat berlangsung, memang Rai Mantra sempat menjawab pertanyaan dari Paslon nomor urut 1 yang seakan-akan.melempar persoalan pembangunan RS Indera kepada Gubernur Made Mangku Pastika yang kebetulan hadir di lokasi. Bahkan disebutkan persoalan RS Indra sudah di meja DPRD Denpasar. “Rumah Sakit Indera ada gubernur di sini. Prosesnya sekarang sudah ada di DPRD . Waktu itu ada perubahan peruntukan. Kami tidak pernah menghalangi fasilitas sosial. Dulu peruntukannya kantor. Sekarang begitu berubah kami tindaklanjuti,” ujarnya. eja/ama
You must be logged in to post a comment Login