DAERAH
RBC OPEN JUDO CHAMPIONSHIP, Ajang Pemanasan, Menuju Kejurnas Kartika Cup dan MUSI OPEN.
PALEMBANG.Jarrakpos.com. Meski progres pertandingan di lapangan belum diketahui hasilnya, namun para pejudo Sumatera Selatan yakin bakal menoreh prestasi terbaik di ajang pertarungan Remaja Bhayangkara Club (RBC) Open 2022 di Jakarta Selatan.
Terkait pertandingan itu, Sekretaris Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (Sekum PJSI) Sumatera Selatan, Alfand, menyatakan siap menoreh prestasi terbaik di ajang RBC, pada 29-30 Januari 2022 nanti.
“RBC Open 2022 ini hanya ajang pemanasan bagi para pejudo kita. Sasaran utama prestasi yang bakal kita rebut adalah medali emas terbanyak di Kartika Cup 2022 pada Maret mendatang,” ujar Alfand didampingi pelatih judo senior Sumsel, Thomas Yanuardo Taslim, Kamis (27/1/2022).
Para pejudo yang diberangkatkan ke RBC OPEN 2022 di Ciputat Tanggerang, kata Alfand, sekitar 10 atlet di bawah usia 15 tahun, merupakan pejudo pemula yang didampingi oleh tiga pelatih dan tiga ofisial. Mereka ini diharapkan bisa mendampingi dan mengarahkan upaya atlet untuk menampilkan yang terbaik dalam ajang RBC 2022 nanti,” tegas Alfand.
Sekum PJSI Sumsel itu yakin atas prestasi Sumsel. Sebab meski baru tahun ini pihaknya mengirim atlet judo untuk memperebutkan gelar juara. Keyakinan Alfand atas prestasi arltetnya, dapat dilihat dari total enam medali emas di Tangerang pada tahum 2021 lalu.
“Meski demikian kita akan tetap melakukan usaha maksimal untuk meraih prestasi terbaik. Saya yakin dengan para atlet yang kita berangkatkan ke RBC di Jakarta Selatan,” ujar Alfand, tersenyum.
Menurut dia, para pejudo Sumsel yang terbaik memang tidak dikirim ke pertandingan itu. Sebab usia mereka saat ini sudah di atas 16 tahun ke atas. Dalam pertandingan judo RBC pihaknya menghadirkan para pejudo terbaik dari Lahat, Prabumulih, dan atlet judo Palembang.
Dalam pertandingan judo di RBC OPEN nanti, diikuti oleh 54 Klub Judo dari beberapa Provinsi. “Target kami dalam Kejuaraan RBC OPEN nanti berusaha menampilkan hasil terbaik, mengingat Atleh U-15 yang mengikuti kejuaraan tersebut dari Klub-klub yang pernah melahir Pejudo terbaik yang pernah ada.
Jika semua ini sudah dikuasai, maka progres permainan atlet kita bisa menguasai lawan dengan teknik serangan yang kita ajarkan kepada pejudo kita,” ujar Alfand
Sementara itu, pelatih judo senior Sumsel Thomas Yanuardo Taslim, mengatakan olahraga judo terdiri dari dua kata, ju dan do. Ju berarti melakukan tindakan halus, baik ditinjau dari psikologi, maupun sikap hidup para atlet.
“Inilah makna kebijakan dalam melaksanakan marwah kemanusiaan. Sedangkan kata do, tindakan psikologis yang lembut, dan memghargai perasaan orang lain. Jadi, kalau kita menguasai olahraga judo, memang harus memiliki nilai-nilai kesantunan dalam kehidupan.bermasyarakat,” ujar Thomas.
Secara psikologis, katanya, judo merupakan seni beladiri yang bermuara kepada kasih dan tak menyakiti fisik siapapun.
“Judo merupakan seni beladiri yang dikembangkan dengan teknik menyerang dengan tangan kosong yang disebut jujitsu. Beladiri ini berdiri dengan sarana bertahan dan menyerang dengan tangan kosong, atau senjata pendek. Judo dikembangkan oleh Master Kano Jigono tahun 1882. Inilah yang mampu mengejarkan kelembutan sikap dan tindakan bijaksana dalam pergaulan bermasyarakat,” ujar Thomas Yanuardo Taslim.
Menurut Thomas dan Alfand, upaya yang dilakukan untuk memberangkatkan 10 pejudo, atas usaha dan kerjakeras dari Ketua Umum PJSI Sumsel Brigjen Djauhari dan para wakil ketua umum, Dan Pomdam II/Sriwijaya Kol. CPM Bayu Ajiwidodo, Kepala Ajendam II/ Sriwijaya, Kol. CAJ Suparno, Wasekum PJSI Sumsel Kolonel Hari, dan support dari Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Palembang KOL Laut Filda Malari serta Dukungan Moril Ketua Harian PJSI Sumsel KOMPOL (Purn) Sumediyono.(red /kur)
You must be logged in to post a comment Login