NEWS
Anggota Komisi I DPR RI Dukung Pemanfaatan Digital Dividend
JAKARTA Jarrakpos.com – Anggota Komisi I DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah mendukung pemanfaatan digital dividend atau spektrum frekuensi rentang 700 Mhz untuk mengakselerasi layanan telekomunikasi dan konektivitas 4G dan 5G di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah blank spot.
Hal itu disampaikannya saat pertemuan Komisi I DPR RI dengan Vice President Network Service Management PT Telkomsel Wilayah Jabodetabek – Jabar di Tangerang, Banten, Jumat (4/2) kemarin. Dalam pertemuan tersebut dibahas ketersediaan, kapasitas, dan kualitas layanan telekomunikasi Telkomsel, khususnya di wilayah Banten.
“Apa sudah ada koordinasi dengan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) terkait digital dividend ini, karena ini yang akan menjadi harapan kita untuk bisa memperluas akses-akses komunikasi untuk daerah Lebak dan Pandeglang (Banten),” tanya politisi Partai Demokrat ini.
Rizki menilai, pemanfaatan band 700 Mhz sangat membantu pemerataan pembangunan infrastruktur digital, terutama di kontur wilayah perbukitan yang belum tersentuh sinyal komunikasi atau blank spot. Misalnya, daerah Lebak, Banten, yang lokasinya tidak jauh dari ibu kota, namun masih terdapat banyak titik blank spot.
“Di Pandeglang ada potensi sangat besar karena sedang dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), jalan tolnya dari Jakarta – Tanjung Lesung sebentar lagi mau jadi, tetapi masih banyak warga kami yang belum ter-cover jaringan sinyal. Kalau dari kunjungan kami beberapa kali dengan Telkomsel memang salah satu permasalahan blank spot adalah kontur wilayah,” jelas Rizki.
Lebih lanjut, ia menjelaskan saat ini Komisi I DPR RI akan membahas revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Salah satunya mengatur frekuensi emas 700 Mhz, yang saat ini dalam proses Analog Switch Off (ASO). Diketahui, migrasi TV Analog ke digital akan selesai pada 2 November 2022. Setelah, itu frekuensi 700 Mhz akan dialihkan untuk layanan broadband.
“Banyak slot-slot frekuensi yang menjadi bonus untuk kepentingan broadband Indonesia. Dengan adanya ASO dan digital dividend ini, apakah sudah ada koordinasi untuk Telkomsel dengan Kominfo untuk bisa merealisasikan seluruh desa bisa ter-cover dengan jaringan 4G,” sambung legislator dapil Banten I tersebut.
Data Kominfo mencatat masih ada 12.548 desa/kelurahan merupakan area blank spot atau belum tersentuh jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah itu ada 3.435 desa/kelurahan di wilayah komersial yang blank spot, sisanya berada di wilayah 3T atau Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal.
Rizki menambahkan, sebelumnya Kominfo menargetkan seluruh desa akan terhubung ke jaringan 4G pada 2022. Namun, karena penanganan pandemi dan keterbatasan anggaran, program tersebut ditargetkan baru akan terealisasi pada tahun 2024. “Karenanya kami harap sudah ada koordinasi antara telkomsel dan Kominfo agar visi misi seluruh desa bisa ter-cover 4G bisa terwujud melalui digital dividend ini,” tandasnya.
You must be logged in to post a comment Login