Connect with us

POLITIK

Sempat Diremehkan, Sejak Kuliah Koster Sudah Bercita-Cita Jadi Gubernur

Published

on

[socialpoll id=”2481371″]


Gianyar, JARRAKPOS.com – Dengan tubuh yang relatif kecil dan dari kalangan keluarga sangat miskin, DR.Ir. Wayan Koster, MM sejak kuliah ternyata sudah bercita-cita jadi Gubernur Bali. Wajar saja saat itu oleh teman-teman masa kuliahnya, Koster yang berhasil merebut kursi Anggota DPR RI tiga periode ini, sangat diremehkan bisa berhasil meraih cita-citanya tersebut. Bahkan Koster yang dipercaya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sebagai salah satu Anggota Badan Anggaran (Bangar) DPR RI ini, ternyata bisa meraih cita-citanya yang selangkah lagi menjadi Gubernur Bali periode 2018-2023.

Salah satu sahabat dekat Wayan Koster saat kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr,-Ing. Ida Bagus Kesawa Narayana, kepada JARRAKPOS.com di Gianyar, Jumat (15/6/2018) menuturkan, konsistensi pria kelahiran tahun 1962 ini sudah terlihat saat kuliah di ITB dimana Koster pernah menyampaikan bercita-cita menjadi Gubernur Bali. “Dia Dari dulu sudah bilang begitu (menjadi Gubernur Bali, red), yang saya kagum dari dia (Koster, red) adalah kekonsistenan dia terhadap tujuan hidupnya. Dia satu-satunya teman kuliah saya yang hidupnya tetap lulus untuk mencapai cita-citanya,” ungkapnya.

Pakar Pariwisata dan Perbankan ini menceritakan kisah Koster yang kini menjadi calon Gubernur Bali adalah alumni ITB lulusan tahun 1987 jurusan pendidikan matematika. Saat kuliah IB. Narayana mengambil jurusan yang berbeda yakni jurusan teknik namun karena sama-sama berasal dari Bali keakraban terajut sejak tahun 1981. Ia menceritakan memiliki cita-cita yang tinggi bukan hal yang aneh sebagai mahasiswa di ITB saat itu. Khusus bagi Koster menjadi sebuah hal yang berbeda ditunjukkan melalui sikap dan konsistensinya. Usai tamat di ITB Bandung semua sahabatnya tahu bahwa dia terus berkarir di dunia pendidikan diawali dengan menempuh Program Master STIE IGI (International Golden Institute) dan program Doktoral di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Advertisement

Mengawali karir sebagai seorang peneliti pada Litbang Depdikbud, kemudian ia menjadi Dosen di UNTAR pada tahun 1995 hingga mengawali karir politiknya dengan menjadi seorang Staf Ahli POKSI II Fraksi PDIP periode 2003-2004, hingga akhirnya ia melenggang dan terpilih menjadi Anggota Komisi X DPR RI hingga periode 2014-2019. Para sahabatnya itu juga tahu betul saat Koster terjun ke dunia politik atas dorongan Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M yang kini saat PDI-P memberikan mamdat kepada Wayan Koster maju menjadi Calon Gubernur Bali untuk bertarung pada Pilgub Bali 2018 juga kembali menjadi bukti untuk menunjukan konsistensinya.

“Dia sangat Konsisten di dunia pendidikan bahkan saat menjadi DPR RI langsung membidik bidang yang ia mengerti. Sekarang kita tidak lagi melihat figur, tapi patform ideologi. Karena yang dikatakan Ibu Mega sekarang kita tidak bisa menitipkan ideologi kepada orang lain. Ini juga bentuk konsistensi sebagai Ketua DPD PDI-P yang maju sebagai gubernur,” tegasnya seraya ditambahkan Komisari Bank Surya dan Pemilik Bali Cacao Park ini juga menceritakan, Koster merupakan pribadi pekerja. “Koster juga hadir menjadi center (pusat, red) dalam bergaul di kampus, karena berpedoman pada ideologi Pancasila yang diajarkan Presiden Sukarno juga menempanya menonjol dalam berbagai kegiatan organisasi,” katanya.

Jiwa pengabdian Koster untuk Bali juga dipastikan akan menjawab konsistensinya selama ini yang mengabdi sebagai Wakil Rakyat asal Bali di Senanyan. Karena itu, semua sahabatnya sangat percaya melalui kehadirannya sebagai calon Gubernur Bali akan mampu menunjukkan esensi penerapan ekonomi Pancasila. Melalui konsep Pembangunan Semesta Berencana yang akan diaplikasikan melalui Pembangunan “Satu Jalur” di Bali. Tentunya hal ini sejalan dengan semangat PDI-P yang mengedepankan idealisme partai, bukan politik identitas. “Kita semua sudah menyangka Koster akan berhasil jadi Gubernur Bali. Karena semua orang yang ditunjuk sebagai Ketua DPD diharapkan bisa jadi gubernur,” tandasnya.

IB. Narayana menyampaikan keyakinannya untuk mendukung Koster, teman satu Almamater di ITB dengan alasan untuk mewujudkan cita-cita pembangunan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Kenyataan selama ini ketimpangan ekonomi Bali tidak saja disebabkan karena kesenjangan pembangunan namun juga akibat ego sektoral pemimpin di tingkat Kabupaten/kota. PDI-P saat ini juga mulai menunjukkan jati dirinya untuk muncul dipermukaan membawa kemenangan dengan ideologi partai yang kuat. Didukung kinerja partai ia optimis Koster-Ace bisa menang. Terlebih dengan visi-misi yang jelas untuk mensukseskan Program Satu Jalur untuk kesejahteraan masyarakat Bali.

Advertisement

“Koster tidak pernah mengangkat politik identitas. Kedua punya visi yang jelas. Ketiga banyak program kerjasama akan jalan kalau Satu Jalur. Karena hanya mungkin kesehatan dan pendidikan gratis di Bali dengan Satu Jalur,” jelas pria Tamatan Teknik Mesin di Jerman ini seraya menambahkan Koster sangat paham dan menguasai betul 4 faktor Soko Guru Persaingan yakni pendidikan atau skil, teknologi, akses pasar dan akses kapital atau permodalan. eja/ama

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Advertisement

Tentang Kami

JARRAKPOS.com merupakan situs berita daring terpercaya di Indonesia. Mewartakan berita terpercaya dengan tampilan yang atraktif dan muda. Hak cipta dan merek dagang JARRAKPOS.com dimiliki oleh PT JARRAK POS sebagai salah satu perusahaan Media Cyber di unit usaha JARRAK Media Group.

Kantor

Jl. Danau Tempe No.30 Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Denpasar – Bali Kode Pos: 80227
Tlp. (0361) 448 1522
email : [email protected]

Untuk pengajuan iklan dan kerja sama bisa menghubungi:
[email protected]